Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Takut Bencana Gelombang Covid-19 Terulang, India Batasi Festival Keagamaan Ganesh Chaturthi

Pemerintah negara bagian di seluruh negara berpenduduk 1,3 miliar orang ini, menyaksikan lonjakan virus corona yang menghancurkan pada April-Mei, dan membatasi pertemuan massal.

“Gelombang ketiga bukannya akan datang, itu sudah ada di sini,” kata Wali Kota Mumbai Kishori Pednekar kepada wartawan, pada Selasa (7/9/2021) melansir Al Jazeera.

“Kita bisa merayakan festival nanti. Mari kita memprioritaskan kehidupan dan kesehatan warga kita terlebih dahulu,” tambah Uddhav Thackeray, kepala menteri negara bagian barat Maharashtra, di mana Mumbai adalah ibu kotanya.

Dia berbicara menjelang festival Hindu Ganesh Chaturthi selama 11 hari, yang dimulai pada Jumat (10/9/2021).

Gelombang Covid-19 terakhir membanjiri rumah sakit India dan diketahui menewaskan lebih dari 200.000 orang.

Itu terjadi setelah salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia, Kumbh Mela, yang menarik sekitar 25 juta peziarah Hindu.

Pertemuan itu, rapat umum pemilihan negara bagian besar, dan VIRUS varian Delta yang menular (pertama kali terdeteksi di India),disalahkan oleh para ahli memicu lonjakan yang terjadi pada April-Mei tahun ini.

Pihak berwenang mengatakan lonjakan kasus baru-baru ini di negara bagian selatan Kerala setelah festival Onam pada Agustus harus menjadi perhatian.

Tetapi kerumunan meriah masih memadati pasar di Maharashtra dan negara bagian lain dalam beberapa hari terakhir. Banyak yang terlihat mengabaikan peringatan pembatasan Covid-19.

Pemerintah negara bagian akan membatasi ketinggian patung dewa berkepala gajah Ganesha untuk mengurangi jumlah umat yang membawanya selama festival.

Prosesi pada hari pertama dan terakhir festival akan dilarang.

Pembatasan pergerakan dan kegiatan diperkirakan akan diperkenalkan minggu ini karena kasus meningkat di kota besar Maharashtra lainnya, Nagpur.

Di negara bagian Karnataka yang bertetangga, jam malam akan tetap diberlakukan dan distrik-distrik yang memiliki tingkat tes positif lebih tinggi akan dilarang mengadakan perayaan Ganesha.

Menteri Kesehatan Karnataka, K Sudhakar, mengatakan para pejabat juga khawatir dimulainya kembali kelas-kelas sekolah menengah baru-baru ini dapat meningkatkan kasus Covid-19 India.

Viti Kumar, seorang penduduk Lucknow di negara bagian utara Uttar Pradesh, mengatakan dia khawatir orang-orang akan menurunkan kewaspadaan mereka selama festival.

“Saya tidak bisa mengambil risiko dengan putri saya. Saya tidak mengirimnya ke sekolah,” katanya kepada AFP.

Negara bagian selatan Tamil Nadu telah melarang perayaan festival publik, sementara negara bagian timur Bengal Barat diperkirakan akan memberlakukan pembatasan pada Durga Puja sembilan hari pada Oktober.

Covid-19 India memiliki beban kasus tertinggi kedua di dunia, dengan lebih dari 33 juta infeksi, dan 441.000 kematian.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/09/165446970/takut-bencana-gelombang-covid-19-terulang-india-batasi-festival-keagamaan

Terkini Lainnya

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke