SANTIAGO, KOMPAS.com – Chile kembali menegaskan klaimnya atas wilayah bawah laut di lepas pantai selatannya dalam perselisihan negara itu dengan Argentina.
Pekan lalu, Chile secara resmi mengeklaim 5.000 kilometer persegi landas kontinen di Laut Drake di antara Cape Horn Chili, daratannya, serta Kepulauan Shetland Selatan.
Pada Jumat (3/9/2021), Presiden Chile Sebastian Pinera menyatakan bahwa klaim itu sah sebagaimana dilansir Reuters.
"Ini jelas sesuai dengan hukum internasional," kata Pinera.
"Bagaimana kita harus menyelesaikan tumpang tindih ini? Sebagai negara yang bertindak dengan bijak dan hati-hati, dengan dialog dan kesepakatan,” sambung Pinera.
Sementara itu, pekan lalu Argentina menuduh Chile melanggar perjanjian damai yang ditandatangani pada 1984.
Perjanjian tersebut mengakhiri konflik antara administrasi militer kedua negara atas pulau-pulau di ujung selatan Amerika Selatan.
Argentina mengatakan, Chile tidak mempermasalahkan klaim Argentina dalam representasinya pada Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2009.
Chile lantas menjawab dan menegaskan pihaknya mengatakan pada saat itu klaim Argentina tidak dapat dilaksanakan.
Pejabat Argentina, Daniel Filmus, mengatakan pada Kamis (2/9/2021) bahwa Argentina akan mencari intervensi dari PBB.
"Posisi kami jelas. Tidak ada yang perlu dibicarakan," kata Filmus dalam wawancara dengan televisi lokal.
Perselisihan itu muncul ketika pemilu di kedua negara semakin dekat.
Di sisi lain, Argentina dibayangi resesi akibat Covid-19 dan Chile dihadapkan dengan aksi protes.
Di seberang lautan, Inggris mengawasi sengketa teritorial dengan cermat karena Argentina juga telah meningkatkan upayanya untuk mendapatkan kembali Kepulaun Falkland.
https://www.kompas.com/global/read/2021/09/04/082338170/rebutan-wilayah-dengan-argentina-presiden-chile-dukung-klaim-negaranya