Sebanyak 4,3 juta warga Singapura termasuk Permanent Resident dan pemegang izin tinggal jangka panjang telah divaksin penuh yang berarti menerima dua dosis vaksin Covid-19.
Angka ini menjadikan "Negeri Singa” menjadi salah satu negara dengan angka vaksinasi tertinggi di dunia. Negara-negara lain dengan angka vaksinasi di kisaran 80 persen adalah Malta dan Maladewa.
“Ini adalah tonggak pencapaian yang penting,” Menteri Kesehatan Ong Ye Kung menyampaikan melalui laman Facebooknya.
Adapun vaksin yang diakui oleh Singapura adalah vaksin yang telah disetujui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk penggunaan darurat penanganan virus corona, yaitu Pfizer-BioNTech, Moderna, Sinovac, Sinopharm, Covishield, Johnson & Johnson, dan AstraZeneca.
Khusus vaksin Pfizer dan Moderna diberikan secara gratis.
Singapura telah membedakan perlakuan terhadap warga yang telah dan belum menerima vaksin sejak 10 Agustus. Misal hanya warga yang telah divaksin yang diizinkan bersantap maksimal lima orang di tempat makan indoor seperti restoran, kafe, dan food court.
Angka maksimal 1.000 hadirin yang telah divaksin juga berlaku untuk acara massal seperti pertunjukan musik, pertandingan olahraga, pemberkatan pernikahan, konferensi bisnis, dan pemutaran film di bioskop.
Kapasitas hanya akan diizinkan maksimal 50 orang jika ada hadirin yang belum divaksin, dan penyelenggara acara tidak menggelar pengecekan status Covid-19 hadirin sebelum acara.
Perkembangan Covid-19 di Singapura
Singapura saat ini berada dalam masa persiapan transisi hidup bersama Covid-19 yang endemik hingga bulan September.
Jika tidak ada aral melintang, "Negeri Merlion” akan memulai empat fase transisi new normal yang dimulai dengan fase transisi A.
Dengan pencapain vaksinasi yang menyentuh 80 persen, pemerintah diperkirakan akan mengumumkan relaksasi kehidupan sosial yang lebih intensif, di antaranya meningkatkan jumlah maksimal warga yang dapat berkumpul
Penerbangan komersial yang lumpuh sejak pandemik mengguncang dunia pada awal tahun 2020 akan kembali beroperasi mulai 8 September mendatang.
Negara pertama yang menjadi pilot atau percontohan adalah Jerman. Warga yang ingin plesiran ke Jerman dan sebaliknya tidak perlu lagi menjalani karantina setibanya di lokasi.
Relaksasi ini bukan berarti virus corona lenyap begitu saja dari Singapura.
Sejauh ini tercatat ada 66 klaster aktif Covid-19. Bahkan virus kembali muncul di asrama pekerja asing pekan ini.
Asrama pekerja asing menjadi episentrum ledakan kasus infeksi Covid-19 yang mengguncang Singapura tahun lalu.
Namun tingginya angka vaksinasi berarti Singapura tidak terlalu lagi khawatir dengan klaster-klaster Covid-19.
MOH menyampaikan bukti medis yang kuat menunjukan hampir seluruh warga yang telah divaksin tidak mengalami gejala serius Covid-19. Pengecualian diberikan jika ada gangguan bawaaan atau komplikasi medis.
Hanya 1,2 persen warga penerima vaksin yang mengalami gejala parah ketika tertular Covid-19. Sebaliknya 9,2 persen warga yang belum divaksin sakit parah hingga meninggal.
Total kasus Covid-19 di Singapura adalah 67.171 kasus. Sebanyak 389 pasien atau 0,58 persen saat ini menjalani perawatan di rumah sakit. Angka kematian sebanyak 55 kasus atau 0,08 persen, salah satu yang terendah di dunia.
https://www.kompas.com/global/read/2021/08/29/142326570/vaksinasi-covid-19-singapura-capai-80-persen-salah-satu-tertinggi-di