Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Pemimpin Dunia: Alexander Van der Bellen, Presiden Austria

KOMPAS.com - Presiden Austria Alexander Van der Bellen lahir pada 18 Januari 1944. Sebelum resmi menjabat pada 2016, dia dikenal sebagai politikus sekaligus ekonom Austria.

Dikutip dari Wikipedia, Van der Bellen pernah menjadi profesor ekonomi di Universitas Wina, sebelum akhirnya pensiun.

Ia juga aktif dalam Partai Hijau Austria dan pernah menjadi anggota Dewan Nasional, dari tahun 1994 hingga 2012.

Tak hanya itu, ia juga pernah menjabat sebagai ketua klub parlementer dan juru bicara federal untuk partainya, dari tahun 1997 hingga 2008.

Tatkala maju sebagai calon presiden, Van der Bellen mendaftar secara independen, yang kemudian didukung Partai Hijau.

Dalam ronde pertama, ia mencapai posisi kedua.
Dikalahkan Norbert Hofer dari Partai Kebebasan Austria.

Namun, pada ronde kedua, ia berhasil mengungguli Hofer berkat suara yang dikirim lewat pos.

Selama memimpin, Van der Bellen dikenal mendukung kebijakan liberal sosial, juga merupakan pendukung Uni Eropa.

Sebagai pemimpin partai Hijau terlama, dari 1997 hingga 2008, dan sebagai anggota partai yang masih aktif setelahnya, klaim non-partisannya sempat dipertanyakan dan ditantang selama kampanye kepresidenannya.

Namun, Van der Bellen secara resmi menangguhkan keanggotaan partainya di Partai Hijau pada 23 Mei 2016, menunjukkan kesediaannya untuk memperjuangkan jabatan nonpartisan.

Terlepas dari itu, Partai Hijau tetap mendukungnya selama kampanye.

Partai ini mendirikan asosiasi "Bersama untuk Van der Bellen-Inisiatif Independen untuk Pemilihan Presiden 2016".

Asosiasi ini terdiri dari enam karyawan dan tempat, serta bantuan keuangan sebesar 1,2 juta euro.

Asosiasi ini bermarkas di dalam kantor pusat Partai Hijau, dengan direktur eksekutif asosiasinya adalah manajer kampanye Van der Bellen, Lothar Lockl.

Dalam pemungutan suara kedua, asosiasi menerima total 18.398 sumbangan pribadi, yang berjumlah sekitar 2,7 juta euro.

Dengan mencalonkan diri sebagai kandidat non-partisan, Van der Bellen menghindari persyaratan resmi untuk persetujuan Kongres Partai Hijau.

Karenanya, diskusi tentang basis partai serta kemungkinan hasil pemungutan suara yang tidak bulat diabaikan.

Sebagai calon independen, secara hukum tidak perlu baginya mengungkapkan sumbangan kampanye.

Namun, asosiasi masih menerbitkannya di situs web mereka.

Pada pemungutan suara putaran kedua pada 22 Mei 2016, hasil akhir sementara di luar suara pos adalah Norbert Hofer dengan 51,93 persen dan Van der Bellen dengan 48,07 persen suara.

Hasil ini membuat tidak ada pemenang yang dapat ditentukan pada malam pemilihan.

Pada 23 Mei 2016, Menteri Dalam Negeri Wolfgang Sobotka mengumumkan hasil akhir termasuk suara pos.

Hasilnya, Van der Bellen menerima 50,35 persen dan Hofer mendapat 49,64 persen suara sah. Keunggulan Van der Bellen membuatnya ditunjuk jadi presiden yang sah.

Saat itu, Van der Bellen menegaskan kembali pandangannya tentang Partai Kebebasan.

Dia menyatakan tidak akan membebani mereka dengan tugas untuk membentuk pemerintahan, bahkan jika mereka menjadi partai terbesar.

Ini akan menjadi hal baru dalam sejarah Austria, karena sejauh ini, semua presiden menugaskan ketua partai terbesar dengan formasi pemerintah.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/27/143053470/profil-pemimpin-dunia-alexander-van-der-bellen-presiden-austria

Terkini Lainnya

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke