Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Marah Lithuania karena Akui Taiwan sebagai Negara

BEIJING, KOMPAS.com - China pada Selasa (10/8/2021) meminta penarikan utusan Lithuania untuk Beijing, setelah Vilnius mengizinkan Taiwan mendirikan kantor di negaranya, sebuah langkah yang dianggap provokatif oleh pemerintah China.

Taiwan pada Juli mengatakan akan mendirikan kantor perwakilan di Vilnius, ibu kota Lithuania, sebuah langkah yang dianggap China sebagai penghinaan diplomatik.

China menganggap Taiwan bukanlah negara yang berdaulat, melainkan bagian dari wilayahnya.

Kementerian Luar Negeri China marah dan pada Selasa (10/8/2021) mengatakan bahwa pihaknya telah "meminta pemerintah Lithuania menarik kembali Duta Besarnya untuk China" dan menarik utusan China untuk Lithuania, seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (10/8/2021).

Keputusan Lithuania mengizinkan Taiwan mendirikan kantor perwakilan dianggap "sangat merusak kedaulatan dan integritas teritorial China".

Selain itu, Kementerian Luar Negeri China menilai Lithuania telah "dengan berani melanggar" aturan dasar hubungan diplomatik dengan China.

China yang mengklaim Taiwan sebagai bagiannya telah berjanji suatu hari akan merebutnya kembali, dengan kekerasan jika diperlukan.

China mencoba membuat Taiwan tetap terisolasi di panggung dunia dan menolak penggunaan kata "Taiwan" secara resmi, untuk tidak memberi pulau itu rasa legitimasi internasional.

Kementerian Luar Negeri China pada Selasa (10/8/2021) mendesak Lithuania untuk "segera memperbaiki keputusannya yang salah" dan "tidak bergerak lebih jauh ke jalan yang salah".

Kementerian Luar Negeri Lithuania menanggapi dengan mengatakan "kecewa dengan langkah China".

"Sambil menghormati prinsip satu China, (Lithuania) bertekad untuk mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan dengan Taiwan," demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Lithuania.

Uni Eropa mengunngkapkan "kekecewaan" atas langkah Beijing dan mengatakan pihaknya "mengikuti perkembangan dengan cermat".

"Kami tidak menganggap pembukaan kantor perwakilan di atau dari Taiwan (sebagai lawan dari Kedutaan atau Konsulat) sebagai pelanggaran kebijakan Satu China UE," kata juru bicara blok tersebut.

"Ini adalah pertama kalinya China menarik seorang Duta Besar di Negara Anggota Uni Eropa atas perihal membuka atau mempertahankan kantor Taiwan," ujar pihak UE.

Di Taipei, kementerian luar negeri menyebut Lithuania "mitra baik yang berpikiran sama untuk Taiwan".

"Berdasarkan nilai-nilai universal demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia, kedua belah pihak terus meningkatkan pertukaran di semua bidang," kata juru bicara UE Joanne Ou.

Pembukaan kantor Vilnius adalah tanda terbaru bahwa beberapa negara Baltik dan Eropa tengah mencari hubungan yang lebih dekat dengan Taiwan, bahkan jika itu membuat marah China.

Pada Mei 2021, Lithuania mengumumkan akan keluar dari forum kerjasama 17+1 China dengan negara-negara Eropa tengah dan timur, dengan menyebutnya forum "memecah belah".

Sejak saat itu, Lithuania berjanji untuk menyumbangkan 20.000 dosis vaksin virus corona ke Taiwan.

Pada 2019, Ceko membatalkan perjanjian kota kembar dengan Beijing dan menandatanganinya dengan Taipei. Kemudian pada 2020, pemimpin senat Ceko Milos Vystrcil melakukan kunjungan tingkat tinggi ke Taiwan, yang membuat marah China.

China memutuskan kontak resmi dengan Taiwan dan meningkatkan tekanan diplomatik setelah pemilihan Presiden Tsai Ing-wen pada 2016. Lalu, Tsai memenangkan kembali pemilihan dengan telak pada 2020.

Ia menolak sikap China bahwa Taian adalah bagian dari "satu China", sebaliknya ia berusaha mempertahankan Taiwan sebagai negara berdaulat de facto.

Beijing dalam beberapa tahun terakhir membujuk beberapa sekutu diplomatik Taiwan untuk beralih kepadanya dengan melakukan berbagai tekanan, ancaman, dan insentif ekonomi.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/11/085655370/china-marah-lithuania-karena-akui-taiwan-sebagai-negara

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke