Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Greenpeace Peringatkan Suhu Berbahaya untuk Sejumlah Kota Asia Timur

TOKYO, KOMPAS.com - Suhu terik saat ini lebih sering terjadi di kota-kota di seluruh Asia Timur.

Hal ini dianalisis Greenpeace Asia Timur, yang menemukan bahwa kedatangan awal cuaca panas, dapat memiliki efek parah pada kehidupan masyarakat, serta pertanian.

Dilansir Al Jazeera, para peneliti menganalisis data suhu untuk 57 kota di seluruh daratan Cina, Korea, dan Jepang.

Mereka menemukan bahwa cuaca panas tiba lebih awal di lebih dari 80 persen kota yang diteliti.

“Selama dua minggu terakhir kami telah melihat beberapa atlet Olimpiade pingsan karena serangan panas," kata manajer proyek urgensi iklim Greenpeace Asia Timur, Mikyoung Kim.

"Awal musim panas ini, suhu ekstrem di Guangdong, China memaksa pabrik-pabrik tutup, dan di Korea ratusan ribu ternak dilaporkan mati karena gelombang panas,” tambahnya.

Greenpeace, yang merilis temuannya pada hari Kamis (5/7/2021) mengatakan, peristiwa panas ekstrem itu “bukan kebetulan”, melainkan konsisten dengan perubahan iklim di kawasan itu.

“Suhu yang berbahaya hanya akan semakin sering terjadi kecuali pemerintah beralih dari bahan bakar fosil yang mencemari ke sumber energi yang lebih bersih, termasuk angin dan matahari,” kata Kim.

Efek panas ekstrem terlihat di tempat lain di dunia dalam beberapa hari terakhir, dengan kebakaran hutan yang melanda Turki, Yunani, dan bagian lain Eropa selatan.

Sebuah studi yang diterbitkan minggu lalu menemukan “lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya” dalam bencana terkait iklim.

Ini termasuk gelombang panas yang memecahkan rekor dan kebakaran hutan di Australia dan Amerika Serikat.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa beberapa titik kritis tentang perubahan iklim sekarang sudah dekat.

Studi terbaru Greenpeace mencakup 28 kota di China, 21 di Jepang dan delapan di Korea.

Di 24 dari 28 kota di China yang diteliti, hari panas pertama tahun ini, diukur pada 30C (86F) atau lebih tinggi, tiba lebih awal untuk periode 2001-2020 dibandingkan dengan 20 tahun sebelumnya.

Di kota Shanghai China, hari panas pertama tiba 12 hari lebih awal, sedangkan di Beijing tiba rata-rata 4,7 hari lebih awal.

Di Tokyo dan Seoul, hari panas pertama tahun ini juga tiba rata-rata 11 hari lebih awal selama periode 2001-2020 dibandingkan dengan 20 tahun sebelumnya, kata laporan itu.

Sementara itu, kota Sapporo di Jepang bergeser 23 hari ke depan, dan jadi yang paling awal dari semua kota yang dicakup dalam penelitian ini.

Di Korea Selatan, kota Gwangju mengalami perubahan paling dramatis, dengan hari panas pertama tiba 12,7 hari lebih awal untuk periode 2001-2020 dibandingkan dengan baseline.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/06/124410970/greenpeace-peringatkan-suhu-berbahaya-untuk-sejumlah-kota-asia-timur

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke