Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Milisi Taliban Masuki Ibu Kota Provinsi, Bentrok Hebat dengan Tentara Afghanistan

KABUL, KOMPAS.com – Tentara Afghanistan terlibat baku tembak dengan milisi Taliban selama dua hari terakhir.

Bentrokan hebat itu terjadi setelah kelompok pemberontak tersebut memasuki ibu kota Helmand, Lashkargah.

"Sejak Kamis (29/7/2021) pagi, Taliban telah melancarkan serangan dari beberapa arah ke kota Lashkargah," kata seorang pejabat pemerintah kepada Reuters tanpa menyebut nama.

Pejabat itu menambahkan, pasukan keamanan Afghanistan sejauh ini cukup sukses menahan upaya Taliban untuk merebut kota itu dengan bantuan angkatan udara Afghanistan.

Tetapi operasi militer di sana terhambat oleh kehadiran warga sipil di daerah itu sebagaimana dilansir The New Arab, Jumat (30/7/2021).

"Ratusan keluarga telah meninggalkan daerah itu dan pindah ke tempat lain yang lebih aman," kata warga Lashkargah Hafiz Ahmad.

Dia menambahkan, para warga yang terjebak terpaksa mengunci diri di rumah mereka. Daerah tersebut seperti kota mati ketika tembakan senjata dan artileri bergema.

PBB melaporkan bahwa jumlah korban sipil telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir di Afghanistan.

Seorang anggota dewan provinsi Helmand Abdul Majid Akhundzada mengatakan,Taliban telah merebut beberapa daerah di Lashkargah.

Dia menuturkan, pertempuran sengit terjadi di daerah yang dekat dengan bandara di kota itu. Akhundzada khawatir bila Lashkargah segera jatuh ke tangan Taliban.

Komandan pasukan AS di kawasan itu mengatakan, angkatan udara AS telah meningkatkan serangan udara untuk mendukung pasukan Afghanistan.

Namun, pihaknya tidak memastikan apakah dukungan tersebut akan berlanjut setelah misi militer “Negeri Paman Sam” di Afghanistan berakhir pada 31 Agustus.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/31/173114970/milisi-taliban-masuki-ibu-kota-provinsi-bentrok-hebat-dengan-tentara

Terkini Lainnya

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke