Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anthony Fauci Bela Pendanaan AS untuk Penelitian Virus Corona di Laboratorium Wuhan

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Dr Anthony Fauci membela AS yang memberikan ratusan ribu dolar untuk penelitian di laboratorium Wuhan, untuk mempelajari apakah virus corona kelelawar dapat ditularkan ke manusia.

Ahli Penyakit Menular AS itu mengatakan bahwa akan menjadi sebuah “kelalaian" jika AS tidak melakukan pendanaan untuk melakukan penelitian itu.

"Itu adalah ... proposal yang diberikan dengan peninjauan dan mendapat peringkat yang sangat tinggi mengingat betapa pentingnya itu harus dilakukan," kata Fauci kepada penyiar CNN Jake Tapper di "State of the Union" pada Minggu (25/7/2021).

“(Proposal itu) untuk dapat melakukan survei tentang apa yang terjadi di antara populasi kelelawar, karena semua orang di dunia berusaha mencari tahu apa sumber asli dari SARS CoV-1 yang asli,” lanjutnya.

National Institutes of Health mengalokasikan 600.000 dollar AS (Rp 8,6 miliar) untuk organisasi nirlaba yang terkait dengan Institut Virologi Wuhan, yang telah menjadi pusat teori kebocoran laboratorium tentang asal mula pandemi Covid-19.

Fauci, yang merupakan kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, berpendapat bahwa perlu untuk melanjutkan penelitian tersebut.

“Hampir seolah-olah jika Anda tidak melakukan penelitian itu (lagi), Anda akan lalai karena Anda perlu mencoba mencari tahu bagaimana dapat mencegah hal ini (pandemi Covid-19) terjadi lagi,” kata Fauci melansir New York Post.

Fauci menambahkan bahwa penelitian itu penting dilakukan di China karena di situlah SARS pertama kali muncul.

“Jika kami mulai mencari kelelawar di Secaucus, New Jersey, atau Fairfax County, Virginia, itu tidak akan banyak berkontribusi pada data asal SARS COV-1,” kata Fauci.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/26/215108870/anthony-fauci-bela-pendanaan-as-untuk-penelitian-virus-corona-di

Terkini Lainnya

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Global
Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Global
Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Global
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Global
ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke