Wanita yang dikenal dengan nama panggilan Xiao Ran (33) itu meninggal akibat infeksi kulit yang parah, bahkan sampai menjalani dua bulan perawatan di Unit Perawatan Intensif (ICU).
Komisi Kesehatan Hangzhou, kota terbesar di provinsi Zhejiang, pada Kamis (15/7/2021) mengatakan, klinik yang melakukan operasi tersebut harus memberi kompensasi finansial kepada keluarga korban dan menangguhkan operasional bisnisnya.
“Kosmetik Medis Huayan tidak memiliki pemahaman yang benar tentang operasi sebelum melakukannya, melakukan praktik yang salah saat operasi dan tidak memberikan perawatan tepat waktu setelah operasi."
"Kesalahannya telah menyebabkan kematian korban,” kata komisi itu dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (17/7/2021).
Wanita yang meninggal itu bermarga Dai, seorang fesyen blogger dengan sekitar 130.000 followers di Weibo.
Dia menjalani operasi pada 2 Mei untuk menyedot lemak dari sekitar pinggang dan perutnya, serta memperbesar payudaranya.
Dua hari setelah sedot lemak, dia merasakan nyeri tubuh yang parah dan bertahan melawan syok medis, situasi terkadang serius yang disebabkan kurangnya aliran darah ke seluruh tubuh.
Xiao Ran lalu menelepon ambulans untuk membawanya ke Rumah Sakit Penyakit Kardiovaskular Greentown yang tak jauh lokasinya, menurut tangkapan layar media sosial yang ditulis oleh temannya. Unggahan itu kemudian dihapus.
Para dokter di Greentown mengatakan, Dai menderita beberapa kegagalan organ.
Pada 5 Mei keluarga Xiao Ran memindahkannya ke fasilitas lain di Rumah Sakit Afiliasi Kedua Fakultas Kedokteran Universitas Zhejiang.
Di sana Xiao Ran didiagnosis menderita infeksi jaringan kulit dan necrotising fasciitis, penyakit menggerogoti daging yang dapat menyebar dengan cepat dan sangat berbahaya.
Setelah menghabiskan dua bulan di ICU Xiao Ran kemudian meninggal. Selama dirawat, dokter melakukan dua operasi untuk menghilangkan infeksi bakteri yang menyebar ke seluruh tubuhnya.
Keluarga Xiao Ran lantas mempertanyakan kualifikasi dokter sedot lemak yang melakukan prosedur pada korban.
Mereka mengatakan, dokter bernama Gao Qiang tersebut masih junior padahal peraturan tahun 2009 oleh otoritas kesehatan negara bagian menetapkan, operasi yang bertujuan menghilangkan 2.000 ml lemak atau lebih harus dilakukan oleh dokter senior.
Operasi Xiao Ran sendiri jumlahnya melebihi 2.000 ml lemak.
Dalam unggahan media sosial, teman Xiao Ran mengungkapkan kekesalannya pada klinik.
Temannya bercerita, sebagian besar kulit Xiao Ran dari payudara hingga perutnya sampai bernanah dan bengkak.
“Rumah sakit Huayan cuma menyuruhnya minum pil ketika dia menceritakan rasa sakitnya. Itu tidak meredakan gejalanya sama sekali,” kata teman Xiao Ran.
Kemudian seorang konsultan di klinik kecantikan Beijing, yang mengeklaim sebagai klinik sedot lemak berlisensi yang telah beroperasi selama 13 tahun, mengatakan kepada Global Times bahwa klinik mengharuskan pasien harus menjalani pemeriksaan fisik sebelum operasi.
Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan tekanan darah, glukosa darah, fungsi jantung, dan tes untuk penyakit menular.
Setelah menjalani sedot lemak, pasien harus mengenakan korset ketat selama tiga hingga lima hari untuk membantu membentuk tubuh yang diinginkan.
Xiao Ran bukan korban pertama dari bedah kosmetik yang gagal di China daratan.
Pada Oktober 2020, seorang wanita berusia 21 tahun di Changzhou, provinsi Jiangsu, meninggal saat menjalani operasi pembesaran payudara dan hidung.
Klinik atau rumah sakit tempat dia menjalani operasi dituduh tidak mampu menangani situasi darurat.
Sebelumnya pada 2019, wanita berusia 28 tahun meninggal setelah menjalani operasi di Nanyang, kota di Henan, China tengah.
Rumah sakit dituduh tidak memiliki lisensi untuk melakukan bedah kosmetik.
Lalu pada 2010 seorang penyanyi terkenal di kompetisi menyanyi TV meninggal karena kecelakaan anestesi saat bedah kosmetik.
https://www.kompas.com/global/read/2021/07/25/200731470/wanita-influencer-china-meninggal-usai-sedot-lemak-kliniknya-dituduh