Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fakta Unik dan Bersejarah di Balik Ruang Pertemuan Biden dan Putin

Rak buku kayu berat yang dilapisi dengan buku-buku tebal bersampul kulit, dihiasi guci bergaya Yunani di atasnya. Sementara gambar pemikir hebat ditempatkan di dekatnya.

Rak itu berisi buku-buku sejarah dan bahasa kuno berbagai negara termasuk Turki, Persia, Cina, Hungaria, dan Jerman.

Latar belakang itu merupakan bagian dari ruang Perpustakaan Villa de la Grange, sebuah mansion abad ke-18 di kota Jenewa, Swiss.

Tempat itu menjadi tuan rumah pembicaraan selama berjam-jam antara dua pemimpin negara adidaya, AS dan Rusia.

Di masa lalu, Villa yang sama telah menjadi tuan rumah bagi orang-orang seperti Paus Paulus VI.

Pemimpin Gereja Katolik Roma itu memberikan pidato tentang keadilan dan perdamaian kepada sekitar 70.000 orang di lapangan villa pada 1969.

Taman mawar berwarna-warni, bangunan dan pekarangannya menawarkan banyak kesempatan untuk berfoto dan mengobrol ringan.

Pengaturan yang tenang bisa menjadi “obat” untuk mengatur ulang hubungan yang Biden dan Putin gambarkan berada pada “titik terendah.”

“Optiknya bagus. Anda tidak akan dapat membayangkan mereka berdua bertemu seperti di sauna atau Burger King,” kata Matthew Rojansky, direktur Institut Kennan Wilson Center di Washington melansir Daily Mail.

Menurutnya, biasanya villa dilengkapi dengan pekarangan, lahan itu memberikan batas keamanan bagi kedua pemimpin.

Sebagai kota tuan rumah, otoritas Swiss menyediakan tempat netral. Mereka juga telah membawa senjata anti-pesawat, memasang kawat berduri, dan mengambil tindakan pencegahan lain di sekitar kota untuk KTT.

Jenewa sendiri pada 1985, merupakan kota yang menjadi tuan rumah pembicaraan pertama antara Presiden AS Ronald Reagan dan Mikhail Gorbachev, Pemimpin Uni Soviet saat itu.

Dalam pertemuan bersejarah itu kedua pemimpin menghasilkan perjanjian pengendalian senjata antara AS dan Rusia, dan memulai hubungan yang lebih baik.

KTT Reagan dan Gorbachev memberikan struktur dasar tentang bagaimana musuh yang kuat dapat menemukan area yang disisihkan, untuk negosiasi dan kesepakatan bahkan di tengah perselisihan yang lebih besar.

Hasil itu juga yang diharapkan banyak orang dalam pertemuan kemarin, meski disadari kemungkinan itu sedikit.

Setelah tiba di villa, yang dibangun oleh pemilik kapal dan pedagang Francois Favre, yang terletak di taman seluas 30 hektar di pusat kota Jenewa, pertemuan Biden dan Putin kemudian berlanjut ke perpustakaan.

Putin dan Biden melakukan diskusi tertutup tentang topik pelik dua negara di tempat itu.

Bergabung dengan Putin dan Biden dalam pertemuan itu adalah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Pertemuan yang lebih besar berlangsung kemudian, sebelum kedua belah pihak berpisah. Putin dan Biden melakukan menyampaikan konferensi pers secara terpisah kemudian.

Pernyataan mereka akan sangat dicermati setelah kedua pria itu saling bertikai dari jauh awal tahun ini.

Pertemuan tersebut mengundang perbandingan dengan pertemuan Presiden Donald Trump 2018 dengan Putin di Helsinki. Saat itu, kedua pemimpin mengadakan konferensi pers bersama.

Trump memihak bantahan Rusia ketika ditanya apakah Moskwa telah ikut campur dalam pemilihan presiden 2016.

Biden telah mempersiapkan pertemuan tatap muka dengan meninjau materi dan berkonsultasi dengan pejabat di seluruh pemerintahan dan dengan penasihat luar.

Para ajudan mengatakan tingkat persiapan itu tidak biasa. Biden, dalam percakapan singkat dengan wartawan setelah tiba di Jenewa pada Selasa malam, berusaha memberikan kesan bahwa dia tidak memusingkan pertemuan besarnya.

"Saya selalu siap," kata Biden.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/17/081526770/fakta-unik-dan-bersejarah-di-balik-ruang-pertemuan-biden-dan-putin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke