Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Israel Bersiap Gelar Pawai Bendera di Yerusalem, Peringatan Ancaman Keamanan Baru

YERUSALEM, KOMPAS.com - Kelompok sayap kanan Israel akan melakukan pawai bendera di Yerusalem Timur pada Selasa (15/6/2021) dalam prosesi mengibarkan bendera.

Kegiatan itu telah diperingatkan dapat berisiko memicu ketegangan dengan warga Palestina, di kota yang diperebutkan, dan mengobarkan kembali kekerasan antara Israel dan militan Gaza.

Reuters melaporkan bahwa faksi Palestina telah mengkritik pawai bendera Yerusalem itu sebagai "provokasi." Mereka menyerukan itu akan jadi "Hari Kemarahan" di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki Israel.

Penguasa Islamis Gaza, Hamas, telah memperingatkan permusuhan baru jika itu terus berlanjut.

"Kami memperingatkan dampak berbahaya yang mungkin timbul dari niat kekuatan pendudukan, yang mengizinkan pemukim ekstremis Israel melaksanakan Pawai Bendera di Yerusalem yang diduduki," kata Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh di Twitter pada Senin (14/5/2021).

Pada rencana awal, pawai itu diarahkan kembali untuk menghindari Tembok Kawasan Muslim Kota Tua pada 10 Mei.

Sebab ketegangan di Yerusalem saat itu, mendorong penguasa ekstremis Jalur Gaza, Hamas, menembakkan roket ke kota suci itu.

Tindakan itu memicu pertempuran mematikan selama 11 hari.

Sementara kaum kanan Israel menuduh pemerintah "Negeri Zionis" menyerah pada Hamas dengan mengubah rutenya.

Mereka pun menjadwal ulang prosesi setelah gencatan senjata Gaza yang dimediasi Mesir berlangsung.

Pawai Selasa (15/6/2021), akan dimulai pukul 18.30 waktu setempat.

Kegiatan itu akan menjadi tantangan langsung bagi Perdana Menteri (PM) baru Israel Naftali Bennett.

Padahal PM Baru Israel itu baru mulai menjabat pada Minggu (13/6/2021), usai mengakhiri kekuasaan pemimpin veteran Benjamin Netanyahu.

Reuters melaporkan, Menteri keamanan internal Pemerintahan Bennett menyetujui pawai pada Senin (14/6/2021).

Sebuah perubahan rute atau pembatalan prosesi dapat mengekspos koalisi tambal sulam Bennett pada tuduhan dari Netanyahu.

Pemimpin rezim 12 tahun Israel tersebut diyakini dapat menuding sekutu sayap kanan Bennett memberikan hak veto Hamas, atas peristiwa di Yerusalem.

"Waktunya telah tiba bagi Israel untuk mengancam Hamas dan bukan bagi Hamas untuk mengancam Israel," kicau anggota parlemen sayap kanan terkemuka Israel, Itamar Ben-Gvir di Twitter.

Rute resmi untuk pawai belum diumumkan. Media Israel melaporkan bahwa polisi akan mengizinkan peserta berkumpul di luar Gerbang Damaskus Kota Tua.

Tapi mereka dilaporkan tidak akan dibiarkan melewati Muslim Quarter, yang memiliki populasi Palestina yang sangat banyak.

Di pihak lain, protes Palestina direncanakan mulai pada pukul 6 sore waktu setempat di seluruh Jalur Gaza.

Faksi Fatah Hamas dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah meminta warga Palestina untuk berduyun-duyun ke Kota Tua untuk melawan pawai.

"Ketegangan meningkat lagi di Yerusalem saat keamanan dan politik yang sangat rapuh dan sensitif, ketika PBB dan Mesir secara aktif terlibat dalam memperkuat gencatan senjata," kata utusan PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland di Twitter.

Tor Wennesland mendesak semua pihak terkait untuk bertindak secara bertanggung jawab, dan menghindari provokasi yang dapat mengarah pada putaran konfrontasi lagi.

Militer Israel telah membuat persiapan untuk kemungkinan eskalasi di Gaza selama pawai, media Israel melaporkan.

Kedutaan Besar AS di Yerusalem melarang karyawan dan keluarga mereka memasuki Kota Tua pada Selasa (15/6/2021).

Palestina ingin Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara yang mereka coba bangun di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki.

Israel menganggap seluruh kota Yerusalem sebagai ibu kotanya, setelah mencaplok Yerusalem Timur dalam perang 1967. Langkah itu hingga kini belum mendapat pengakuan internasional.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/15/173232070/israel-bersiap-gelar-pawai-bendera-di-yerusalem-peringatan-ancaman

Terkini Lainnya

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke