Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PM India Dikecam di Tengah Tsunami Covid-19, Dorong Anggaran Rp 25,8 Triliun untuk Bangun Parlemen dan Rumah Dinas

NEW DELHI, KOMPAS.com - Perdana Menteri India Narendra Modi mendorong anggaran 1,8 miliar dollar AS (Rp 25,8 triliun) untuk renovasi gedung parlemen dan pengadaan rumah baru bagi pejabat negara, ketika bangsanya sedang berduka dilanda tsunami Covid-19.

Renovasi mahal pejabat negara itu dikenal sebagai Central Vista Redevelopment Project, yang dikategorikan sebagai "layanan esensial". Sehingga, kontruksi proyek pemerintah itu diizinkan tetap dilanjutkan bahkan ketika sebagian besar proyek pembangunan lainnya dihentikan.

Keputusan proyek di ibu kota untuk pejabat negara itu membuat geram publik dan politisi oposisi, karena menganggap pengeluaran tersebut tidak sesuai dengan kondisi India yang sedang dilanda krisis kesehatan Covid-19, seperti yang dilansir dari CNN pada Kamis (6/5/2021). 

Dua warga yang salah satunya positif Covid-19, mengajukan kasus itu ke Pengadilan Tinggi Delhi pada Rabu (5/5/2021), untuk mencoba menghentikan konstruksi proyek pemerintah yang terus berlanjut bahkan saat ibu kota diisolasi.

Pengacara Nitin Saluja yang mengirimkan petisi khusus penolakan proyek pemerintah, berpendapat bahwa pembangunan gedung parlemen bukan merupakan layanan penting, dan pekerjaan konstruksi bahkan bisa menjadi acara penyebaran super Covid-19.

Ada banyak pekerja yang terus diangkut dari kamp mereka secara paksa menuju lokasi konstruksi proyek pemerintah tersebut, menurut dokumen yang disertai.

Pengadilan Tinggi India menawarkan untuk diadakan acara dengar pendapat terkait kasus tersebut pada akhir Mei, tapi para pemohon telah membawa ke Mahkamah Agung, dengan alasan pengadilan yang lebih rendah telah "gagal untuk menilai bobot" masalah tersebut.

"Karena ada masalah darurat kesehatan masyarakat, penundaan apa pun bisa merugikan kepentingan publik yang lebih bersa," tulis Saluja kepada Mahkamah Agung.

Saluja mengatakan sidang kasus proyek pemerintah ini kemungkinan besar akan disidangkan pada Jumat (7/5/2021).

India melaporkan lebih dari 3.000 kematian karena Covid-19 pada beberapa hari terakhir.

Negara itu menyumbang seperempat dari kematian akibat Covid-19 di dunia selama sepekan terakhir, menurut laporan mingguan Covid-19 Badan Kesehatan Dunia (WHO).

https://www.kompas.com/global/read/2021/05/07/081301970/pm-india-dikecam-di-tengah-tsunami-covid-19-dorong-anggaran-rp-258

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke