Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Olimpiade Tokyo Tanpa Ragu-ragu Harus Dibatalkan jika Covid-19 Jepang Semakin Parah

Lonjakan kasus di Negeri Sakura, memperbarui kekhawatiran tentang penyelenggaraan Olimpiade di tengah pandemi yang waktunya kurang dari 100 hari lagi.

Toshiro Nikai, orang nomor dua dari Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, mengatakan Olimpiade Tokyo harus dibatalkan ”tanpa ragu-ragu” jika situasi virus terlalu parah.

Setahun setelah penundaan Olimpiade 2020, event olahraga internasional ini tetap dilanda masalah pandemi.

Beberapa bagian dari estafet obor terpaksa dilakukan secara “tertutup dan dukungan publik secara konsisten rendah.”

Penyelenggara dan pejabat Olimpiade bersikeras akan berjalan menyelenggarakan evet ini dengan aman. Tetapi Nikai mengatakan bahwa semua opsi masih dipertimbangkan.

"Kami perlu membuat keputusan tergantung pada situasi saat itu," katanya kepada jaringan televisi swasta TBS pada Kamis (15/4/2021).

"Kami harus membatalkannya tanpa ragu-ragu jika sudah tidak memungkinkan lagi," tambah Nikai, yang merupakan sekretaris jenderal LDP.

Ditanya apakah dia menganggap pembatalan sebagai opsi, Nikai menjawab: "Ya, tentu saja. Jika infeksi menyebar karena Olimpiade, saya tidak tahu untuk apa Olimpiade itu."

Dia melihat Olimpiade sebagai peluang bagi Jepang. Jadi penting juga menumbuhkan kegembiraan dengan dukungan dari publik.

“Kami pasti ingin sukses. Untuk melakukannya, ada berbagai masalah yang harus diselesaikan. Penting untuk menyelesaikannya satu per satu.”

Komentar tersebut dengan cepat dibantah oleh pejabat LDP lain yang tidak disebutkan namanya. Dia mengatakan kepada kantor berita Jiji, bahwa Olimpiade tetap tidak akan dibatalkan.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan dia diberitahu bahwa komentar itu berarti adalah pilihan.

“Saya menganggapnya sebagai pesan dorongan kuat agar kita mengendalikan virus corona dengan segala cara,” melansir Daily Mail.

Ancaman gelombang keempat

Pernyataan Nikai muncul dengan kekhawatiran baru di Jepang, setelah para ahli menyebut kemungkinan adanya gelombang infeksi keempat.

Rekor jumlah kasus telah dilaporkan di Osaka dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah “Negeri Sakura” terpaksa mengesahkan pembatasan baru, hanya beberapa minggu setelah mencabut status darurat Covid-19.

Lonjakan itu telah memaksa obor Olimpiade keluar dari jalan umum di Osaka. Sebuah kota di Jepang barat juga mengumumkan pada Rabu (14/4/2021) bahwa mereka akan membatalkan acara publik tersebut.

Yang memperparah masalah adalah peluncuran vaksin yang relatif lambat di Jepang. Sejauh ini hanya menyetujui versi Pfizer / BioNTech.

Sekitar 1,1 juta orang di negara berpenduduk 126 juta telah menerima dosis pertama vaksin sejauh ini. Peluncuran itu hanya meluas ke orang tua minggu ini.

Terlepas dari masalah tersebut, penyelenggara bersikeras Olimpiade dapat diadakan dengan aman. Buku peraturan virus sudah dipublikasikan untuk menghilangkan ketakutan publik.

Atlet tidak akan diminta untuk karantina atau divaksinasi. Tetapi mereka harus membatasi pergerakan dan diuji secara teratur.

Penggemar luar negeri dilarang hadir, dengan keputusan tentang batasan penonton domestik diharapkan disampaikan bulan ini.

Sebanyak apa pun penggemar yang diizinkan untuk hadir, suasananya akan sangat berbeda dari Game sebelumnya. Sebab penonton dilarang keras untuk bersorak.

Jajak pendapat menunjukkan mayoritas orang Jepang mendukung penundaan atau pembatalan Olimpiade. Sementara yang mendukung penyelenggaraan event internasional itu berada di bawah 30 persen.

Para profesional medis juga telah memperingatkan Olimpiade berpoternsi berisiko.

Empat ahli yang menulis di British Medical Journal minggu ini mendesak rencana untuk acara tersebut “dipertimbangkan kembali sebagai masalah yang mendesak.”

“Acara pertemuan massal internasional seperti Tokyo 2020 masih belum aman,” tulis mereka.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/15/201713670/olimpiade-tokyo-tanpa-ragu-ragu-harus-dibatalkan-jika-covid-19-jepang

Terkini Lainnya

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke