Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sebenarnya Trump Ingin Berkomentar soal Meghan Markle tapi Tak Jadi, Ini Sebabnya

Namun menurut mantan penasihatnya Jason Miller, si eks presiden tak ingin melakukannya secara terang-terangan karena takut jadi korban cancel culture.

Pernyataan itu Miller sampaikan saat hadir dalam podcast milik Steve Bannon, mantan pejabat lain Trump, pada Rabu (10/3/2021).

Miller menerangkan, presiden ke-45 AS itu mengutarakan niat ingin mebuat "sedikit pemberitaan" dengan membagi reaksinya terhadap wawancara Meghan Markle.

Namun, mantan Presiden AS dari Partai Republik itu kemudian menarik diri dengan mengatakan bukan ide bagus.

"Saat saya berbicara dengan presiden pagi ini (Rabu), dia mengatakan 'Yeah, (Meghan) itu tidak baik," ujar Miller.

Pria yang menjadi penasihat senior untuk kampanye Trump di Pilpres AS 2020 itu berujar, sang presiden sudah lama menyuarakan pandangannya.

Namun, suami Melania itu memutuskan bungkam karena melihat nasib presenter Inggris, Piers Morgan.

Pemandu acara berusia 55 tahun itu mundur dari jabatannya di Good Morning Britain setelah mengkritik Meghan.

Morgan menyatakan, dia sama sekali tidak memercayai ucapan istri Pangeran Harry tersebut dalam wawancara yang disiarkan 7 Maret.

Saat itu, Meghan mengungkapkan mengenai adanya rasialis di Kerajaan Inggris, dan sempat berniat bunuh diri selama menjadi bangsawan.

"Anda tentu tahu, jika Anda mengatakan hal buruk tentang Meghan, Anda akan dipermalukan. Lihat saja Piers," kata Miller.

Dilansir Daily Mail Minggu (14/3/2021), Trump sudah berulang kali memberikan komentar negatif kepada perempuan 39 tahun itu.

Yang paling terkenal adalah ketika menyebut bangsawan bergelar Duchess of Sussex itu "menjijikkan" pada 2019.

Miller menuturkan, bosnya menekankan bahwa dia di pihak Morgan. "Piers menjadi korban terbaru dari woke culture," kata dia menirukan bosnya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/15/151857470/sebenarnya-trump-ingin-berkomentar-soal-meghan-markle-tapi-tak-jadi-ini

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke