Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasangan Muda di Turki Bunuh Diri Saat Hadapi Tekanan Ekonomi Dampak Covid-19

ANKARA, KOMPAS.com - Pasangan muda di Istanbul bunuh diri setelah tidak kuat menghadapi masalah keuangan serius sebagai dampak dari pengetatan aturan Covid-19, yang meningkatkan ketakutan tingkat kemiskinan di Turki.

Melansir Arab News pada Sabtu (14/2/2021), pasangan muda itu bunuh diri pada 9 Februari. Ia meninggalkan anaknya yang berusia 1 tahun dengan tetangganya.

Diyakini mereka sedang menghadapi kesulitan keuangan, dampak Covid-19 dan kebijakan anti-virus corona yang tidak sedikit membuat kecewa.

Insiden bunuh diri itu, disebutkan oleh Arab News, telah menjadi simbol realitas ekonomi baru negara dan ketimpangan pertumbuhan pendapatan.

Di hari yang sama, suatu pengumuman yang menimbulkan kontroversi, yaitu negara itu merilis program luar angkasa baru untuk mendarat di bulan pada 2023.

"Mereka yang mengatakan tidak ada kemiskinan dan kelaparan, haruskan kita bersedih untuk anak kecil itu, atau anak-anak muda yang tewas tiba-tiba?" kata Canan Kaftancioglu, kepala Partai Rakyat Republik (CHP) Istanbul.

Laporan terbaru dari Serikat Pekerja Pelayanan Publik menemukan bahwa 7 dari 10 orang Turki memiliki hutang pribadi yang signifikan, dengan tingkat kemiskinan, yang lebih tinggi di antara perempuan dan satu dari dua anak yang menghadapi kehidupan dalam kemiskinan.

Seperlima dari 81 juta penduduk Turki diyakini hidup di bawah garis kemiskinan.

Koefisien gini, yang digunakan sebagai acuan untuk mengukur ketimpangan pendapatan yang umum digunakan negara-negara anggota Uni Eropa, adalah 0,307.

Sementara, Turki berada di level 0,417, menurut Eurostat data yang menunjukkan orang terkaya di negara itu berpenghasilan lebih dari 8 kali lipat upah rata-rata pada 2019.

Studi terbaru oleh akademi Turki menemukan bahwa jumlah orang Turki yang miskin bisa dua kali lipat tahun ini, meningkat menjadi 20 juta orang.

Laporan lain oleh Bank Dunia mengungkapkan bahwa pandemi virus corona dapat memaksa 1,6 juta lebih orang di bawah garis kemiskinan.

"Di Turki, orang misksin dan rentan (mereka yang berada di atas garis kemiskinan, tapi berada dalam ketidakamanan ekonomi), mewakili 40 persen di bawah dari distribusi pendapatan, menyumbang 6 dari 10 pekerjaan yang hilang selama krisis," kata laporan Bank Dunia.

Serkan Ozcan, seorang ekonom dan anggota pendiri Partai Masa Depan yang memisahkan diri, mengatakan kepada Arab News.

Menurut Ozcan bahwa “sebagian besar” masyarakat hidup di bawah garis kemiskinan, meskipun bekerja secara normal.

Menurut survei pendapatan terbaru oleh badan statistik milik negara, TUIK, sepertiga penduduk tidak mampu membeli daging secara teratur. Lalu, 37 persen responden mengatakan mereka tidak mampu menghangatkan rumah mereka.

Selain kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi, larangan pemerintah terhadap pemutusan hubungan kerja diperkirakan akan dicabut akhir tahun ini, kemungkinan mengakibatkan peningkatan tajam pengangguran.

Para pemilik restoran dan staf melakukan protes di seluruh negeri dalam beberapa pekan terakhir untuk meningkatkan kesadaran akan kesulitan keuangan mereka di tengah pandemi Covid-19.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/15/052656470/pasangan-muda-di-turki-bunuh-diri-saat-hadapi-tekanan-ekonomi-dampak

Terkini Lainnya

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Global
Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Global
Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Global
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Global
ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

Global
Lai Ching-te Dilantik Jadi Presiden Taiwan, Desak China Hentikan Intimidasi

Lai Ching-te Dilantik Jadi Presiden Taiwan, Desak China Hentikan Intimidasi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke