Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Konfrontasi Putin Lewat Telepon, Ini yang Dibahas Biden

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan panggilan telepon pertamanya dengan Rusia, pada Selasa (26/1/2021), melansir CNN.

Menurut Gedung Putih, Presiden AS ke-46 mengonfrontasi langsung Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai berbagai masalah.

Biden menyinggung soal serangan dunia maya besar-besaran baru-baru ini di AS hingga dugaan keracunan tokoh oposisi terkemuka Alexei Navalny.

Dalam panggilan yang terjadi pada tengah hari itu, menjadi tawaran pembukaan Biden dalam diplomasi dengan salah satu musuh utama tersebut. Meski sudah pernah bertemu sebelumnya tetapi Biden tidak pernah memperlakukan Putin secara setara.

Sekretaris pers Biden Jen Psaki mengatakan panggilan telepon itu dilakukan untuk membahas perjanjian nuklir New START, yang diharapkan dapat diperpanjang oleh pemerintahan Biden.

Isu lain yang dibahas yaitu terkait agresi Rusia di Ukraina; peretasan cyber Solarwinds, yang masih ditentukan sejauh mana “Negeri Beruang Putih” terlibat.

Biden juga menyinggung laporan lain yang sebelumnya tidak digubris Donald Trump, yaitu bahwa Rusia memberikan hadiah untuk siapa pun yang melukai pasukan Amerika yang bertugas di Afghanistan. Juga terkait campur tangan Moskwa dalam pemilihan Presiden AS; dan keracunan Alexei Navalny.

"Niatnya juga untuk memperjelas bahwa Amerika Serikat akan bertindak tegas dalam membela kepentingan nasional kita dalam menanggapi tindakan jahat Rusia," kata Psaki.

Psaki mengatakan panggilan itu terjadi selama pengarahannya. Sementara ringkasan yang lebih lengkap akan datang kemudian.

Daftar panjang topik untuk percakapan pertama Biden dengan Putin menggambarkan keadaan bermasalah antara Washington DC dan Moskwa, yang diwariskan oleh pemerintahan sebelumnya.

Biden menuduh pendahulunya, Presiden Donald Trump, terlalu lemah di Rusia. Dia menuduh Trump sebagai "anak anjing Putin" dalam salah satu debat pemilihan umum mereka.

Biden berharap untuk mengambil sikap yang lebih tegas dengan Putin, kata para pejabat. Dia memerintahkan lembaga administrasi terkait meninjau masalah yang terkait dengan Rusia, dan dapat menjatuhkan sanksi baru pada negara tersebut.

Namun pemimpin berusia 78 tahun itu juga membuat tawaran pembukaan untuk diplomasi tentang perjanjian nuklir. Hal ini menunjukkan dia terbuka untuk membina hubungan kerja dengan Putin.

"Saya menemukan bahwa kita berdua dapat beroperasi untuk kepentingan bersama negara kita, dengan perjanjian baru START, dan menjelaskan kepada Rusia bahwa kita sangat prihatin tentang perilaku mereka, apakah itu soal Navalny, Solar Winds ataupun terkait laporan hadiah atas kepala orang AS di Afghanistan, "kata Biden kepada wartawan, Senin (25/1/2021).

"Saya telah meminta lembaga terkait dengan masalah itu menyampai kan kepada saya duduk perkaranya secara menyeluruh, untuk memberi tahu saya persis bagaimana posisi mereka, dan saya tidak akan ragu untuk mengangkat masalah itu dengan Rusia," katanya.

Panggilan telepon dilakukan Selasa Siang waktu AS, adalah atas permintaan Moskwa, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut.

Biden disebut ingin berunding dengan para pemimpin di Eropa dan penasihatnya sebelum berbicara melalui telepon dengan Putin. Kremlin meminta panggilan tidak lama setelah Biden menjabat pekan lalu, yang merupakan standar bagi para pemimpin asing yang berharap untuk berbicara dengan presiden baru.

Menurut sumber itu, Biden menerima serangkaian pengarahan sebelum panggilan itu dari pejabat senior pemerintahan yang membahas posisi pemerintahan. Biden juga diberitahu bagaimana kemungkinan tanggapan Putin ketika Biden mengangkat masalah seperti peretasan Solarwinds dan keracunan Navalny.

Pendahulu Biden sering melakukan panggilan dengan Putin tanpa persiapan. Trump juga pada satu kesempatan mengabaikan nasihat dari para penasihatnya, untuk tidak memberi selamat kepada Putin atas kemenangannya dalam pemilihannya.

Rencananya, Biden juga akan berbicara dengan Jens Stoltenberg, sekretaris jenderal NATO, pada Selasa (26/1/2021). Percakapan simbolis mengingat peran blok pertahanan itu dalam bertahan melawan agresi Rusia di Eropa.

Biden telah berbicara dengan para pemimpin Prancis, Jerman, dan Inggris Raya, termasuk tentang masalah yang terkait dengan Rusia.

Putin adalah salah satu pemimpin dunia terakhir yang memberi selamat kepada Biden karena memenangkan kursi kepresidenan. Dia menunggu sampai jelas bahwa Trump telah kehilangan penghitungan Electoral College untuk memberikan salam secara formal.

Kedua pria itu bertemu ketika Biden menjadi wakil presiden dan mengunjungi Moskwa. Selama tur ke kantor Putin, Biden kemudian mengklaim bahwa dia memberitahu pemimpin Rusia itu, hanya beberapa inci dari wajahnya, bahwa dia tidak percaya Putin memiliki jiwa.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/27/073915870/konfrontasi-putin-lewat-telepon-ini-yang-dibahas-biden

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke