Pilot Jadi Kambing Hitam Kasus Pertama Covid-19 di Taiwan Sejak April

Dilansir Kompas.com dari AFP, transmisi lokal ini mengakhiri 253 hari bebas virus corona di pulau pimpinan Presiden Tsai Ing-wen itu.

Otoritas kesehatan setempat mengatakan, seorang wanita berusia 30-an tahun dites positif virus corona setelah berkontak dengan pilot Selandia Baru, yang bekerja untuk sebuah maskapai penerbangan Taiwan.

Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shing-ching mengatakan, pilot tidak jujur mengungkap kontak dan aktivitasnya kepada pihak berwenang, setelah dia dikonfirmasi sebagai carrier (orang positif Covid-19).

Otoritas setempat juga mengungkap, pilot itu mengunjungi beberapa tempat termasuk department store. Ia pun didenda 300.000 dollar Taiwan (Rp 151,5 juta).

Kasus pertama sejak April ini menjadi pukulan bagi Taiwan, yang sempat dipuji karena responsnya menghadapi wabah Covid-19.

Sebelumnya Covid-19 di Taiwan mencatatkan 770 kasus dan 7 kematian, setelah menutup perbatasannya lebih awal dan menerapkan karantina ketat.

Sejak 12 April semua kasus berasal dari sejumlah kecil warga Taiwan yang pulang dari luar negeri, dan beberapa orang asing serta pekerja migran yang diizinkan masuk karena alasan bisnis.

Sebagian besar dari mereka dikarantina selama 2 minggu dan hasilnya negatif, tetapi catatan bersih itu berakhir hari ini.

Para pilot di Taiwan sebenarnya sudah diharuskan menjalani tiga hari karantina yang tidak terlalu ketat, tiap selesai bertugas dari luar negeri.

Akan tetapi kasus terbaru ini memicu perdebatan, apakah peraturan karantina itu harus diperketat.

Tak lama setelah virus corona muncul di China, Taiwan langsung menutup perbatasannya, meningkatkan produksi masker, dan meluncurkan program pelacakan yang gencar.

Dalam dua bulan setelah wabah merebak, infeksi lokal berhasil dihentikan.

Sepanjang tahun ini pulau berpenduduk 24 juta orang tersebut berhasil menghindari lockdown. Taiwan juga masih berada di jalur pertumbuhan ekonomi, naik sekitar 2,5 persen tahun ini.