Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pria Ini Mengaku Masukkan Racun Saraf Novichok ke Pemimpin Oposisi Rusia

Si agen rahasia, diidentifikasi bernama Konstantin Kudryavtsev, disebut membeberkannya setelah melakukan percakapan telepon dengan Navalny selama 45 menit.

Dilansir Sky News Senin (21/12/2020), Kudryavtsev dibuat percaya bahwa dia sedang menghubungi pejabat senior di dinas rahasia Rusia.

Kepada Navalny, si mata-mata mengatakan dia memasukkan racun saraf Novichok ke celana dalam, tepatnya adalah di bagian selangkangan.

"Saya sudah mendapat pengarahan untuk memasukkannya di bagian terdalam celana dalam itu," jelas Kudryavtsev kepada si pemimpin oposisi.

Detil panggilan itu dirilis Navalny sebagai bagian dari investigasi yang dilakukannya bersama Bellingcat dan media AS CNN.

Pada Agustus, politisi 44 tahun itu tiba-tiba jatuh sakit saat dalam perjalanan dari kota Siberia Tomsk menuju Moskwa. Membuat pesawat mendarat darurat di Omsk.

Navalny kemudian dipindahkan ke rumah sakit Jerman, di mana dari pemeriksaan terungkap dia terpapar racun saraf Novichok.

Racun itu disebut yang hampir membunuh mantan agen ganda Inggris Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, di Salisbury, pada 2018.

Kremlin jelas membantah mereka bertanggung jawab atas upaya pembunuhan itu. Presiden Vladimir Putin sendiri menyindir jika ada yang berniat membunuh Navalny, mereka pastinya sudah sukses melakukannya.

Putin mengomentari investigasi itu dengan berujar, pihak Navalny berusaha memberikan sentimen negatif terhadap kepemimpinannya.

Menurut Kudryavtsev, yang bekerja di pusat penelitian keamanan biologi kementerian pertahanan, reaksi cepat pilot yang memutuskan mendarat darurat adalah hal krusial.

Kudryavtsev berkata, penerbangan itu berlangsung selama tiga jam. Jadi jika pilot tak memutuskan mendarat, segalanya akan berubah.

"Jadi saya pikir pesawat memainkan peran penting. Kami tak menyangka hal ini akan terjadi. Saya yakin kami berbuat kesalahan," kata dia.

Kudryavtsev kemudian ditanya apakah dia telah melakukan kesalahan dalam mengalkulasi dosis Novichok yang diberikan kepada Alexei Navalny.

Si mata-mata menjawab sepemahamannya, dia sudah memberikan dosis ekstra kepada Navalny yang harusnya bisa langsung membunuhnya.

Pernyataan Kudryavtsev itu merupakan babak baru dari penyelidikan daring yang mengungkap Navalny sudah masuk ke dalam target sejak 2017.

Berbicara kepada CNN, Navalny menuding Putin adalah dalang upaya pembunuhannya, dan mengaku takjub dia bisa berbicara dengan Kudryavtsev.

"Dia jelas tidak menganggap dirinya sebagai bagian dari tim pembunuh. Hanya merupakan karyawan biasa," papar Navalny.

https://www.kompas.com/global/read/2020/12/22/062931970/pria-ini-mengaku-masukkan-racun-saraf-novichok-ke-pemimpin-oposisi-rusia

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke