BERLIN, KOMPAS.com - Investigasi Bellingcat dan CNN berhasil melacak data ponsel agen-agen FSB yang diduga terlibat dalam upaya penyerangan pada pimpinan oposisi Rusia, Alexey Navalny.
Meski dikenal sebagai penerus KGB Uni Soviet, FSB Rusia dinilai memiliki keterampilan mengintai yang lemah, korupsi pejabat, dan perlindungan data yang buruk, sehingga menimbulkan rasa malu yang besar bagi badan intelijen Rusia sebelumnya.
Tim investigasi berhasil menyelidiki basis data yang bocor dari daftar pemerintah tersedia secara luas di Rusia. Datanya tersedia untuk segala hal, mulai dari registrasi kendaraan, detail paspor, dan data pribadi lainnya.
Diketahui bahwa Makshakov dan Mayor Jenderal Vladimir Bogdanov, Komandan Pusat Peralatan Khusus di FSB, berkomunikasi secara teratur dengan agen spesialis yang meneliti soal racun saraf.
Rentang waktunya masih dalam minggu-minggu sebelum serangan pada Navalny.
Bogdanov adalah tokoh yang sangat senior di FSB. Data ponsel menunjukkan dia juga berhubungan dengan pejabat senior Kremlin dan orang kepercayaan Putin pada 2 Juli.
Keesokan harinya, Navalny dan istrinya, Yulia, memulai liburan singkat di sebuah hotel dekat Kaliningrad, provinsi Rusia yang terjepit di antara Lituania dan Polandia di Laut Baltik.
Sementara dari manifes penerbangan yang diperoleh dalam investigasi menunjukkan, setidaknya tiga anggota unit FSB terbang ke Kaliningrad dalam waktu bersamaan.
“Kamera keamanan di hotel dimatikan selama mereka menginap,” kata sebuah sumber kepada Bellingcat.
Pada 6 Juli, beberapa jam setelah tim FSB kembali ke Moskwa, Yulia jatuh sakit.
Navalny mengatakan kepada CNN bahwa dia menggambarkan rasa kelelahan dan disorientasi yang tiba-tiba.
Yulia sembuh dan penyebab pasti penyakitnya belum ditentukan. Para ahli telah memberi tahu CNN bahwa gejala seperti itu konsisten dengan dosis keracunan yang rendah.
Melihat ke belakang, Navalny yakin gejalanya "benar-benar sama" dengan yang kemudian ia derita beberapa minggu setelahnya.
"Aku tidak bisa menghubungkan titik-titik ini. Sekarang aku menyadari betapa buruknya dia. Itu adalah perasaan yang sangat mengerikan yang ia alami saat ini," ujar Navalny mengingat kondisi istrinya.
Setelah perjalanan Kaliningrad, data ponsel dari setidaknya dua lusin pejabat Rusia menunjukkan lonjakan komunikasi.
Di antara yang dihubungi adalah pimpinan unit FSB di kompleks Akademika Vargi Street, institut ilmiah dan pejabat senior FSB.
Pusat dari jaringan ini adalah Institut Sinyal di Moskwa. Tempat itu sebelumnya diidentifikasi sebagai jantung program terlarang dan rahasia Rusia untuk mengembangkan Novichok.
Kepalanya, Artur Zhirov, melakukan kontak rutin dengan petugas yang menjalankan tim FSB, termasuk Makshakov.
Zhirov juga berhubungan dengan ilmuwan St Petersburg, Sergey Chepur, yang memiliki kontak dekat dengan tim intelijen militer Rusia (GRU). Tim ini melakukan serangan Novichok terhadap Skripal, yang kemudian juga selamat.
Di tengah kesibukan ini, setidaknya ada dua perjalanan oleh anggota unit FSB ke resor Laut Hitam Sochi. Lokasi itu merupakan tempat pemimpin Rusia menghabiskan sebagian besar musim panas.
Kedua perjalanan itu dipesan dalam waktu singkat, menurut manifes penerbangan. Yang kedua, hanya berlangsung beberapa jam. Tepat sehari sebelum Navalny diracuni di kota Tomsk.
Namun Bellingcat dan CNN tidak dapat mengidentifikasi siapa yang ditemui unit tersebut di Sochi. Perjalanan tersebut menunjukkan bahwa operasi Tomsk mungkin telah disetujui di tingkat tertinggi.
Navalny bekerja sama di Siberia
Penyelidikan menemukan bahwa dua tim yang terdiri dari lima atau enam agen dikerahkan dalam perjalanan Navalny di Siberia.
Data ponsel menunjukkan bahwa Pevchikh, asisten senior Navalny, berada di bawah pengawasan di hotelnya di Novosibirsk. Lokasi ini rencananya menjadi tempat tim Navalny untuk merekam investigasi antikorupsi.
Navalny telah fokus pada pengungkapan korupsi di antara hierarki dan oligarki Rusia.
Hal itu aktif ia lakukan sejak tidak diberi kesempatan untuk mencalonkan diri melawan Putin dalam pemilihan presiden 2018. Ia juga mendorong pemungutan suara taktis dalam pemilihan daerah melawan partai yang memerintah, Partai Rusia Bersatu.
Setelah melacak Pevchikh dan kemudian Navalny ke bandara di Moskwa, agen Tayakin tetap berada di markas Akademika Vargi Street.
Siang dan malam selama perjalanan enam hari Navalny di Siberia, ia berkomunikasi terus-menerus dengan tim di lapangan dan tampaknya tidur siang di kantor ketika dia bisa.
Dari Novosibirsk, tim Navalny pergi ke kota Tomsk untuk bertemu dengan aktivis oposisi.
Pada malam 19 Agustus, ada satu radar dari telepon milik Alexei Alexandrov, seorang operator FSB berusia 39 tahun, yang merupakan salah satu tim racun.
Itu datang hanya dari beberapa blok di utara Hotel Xander, tempat tim Navalny menginap.
Navalny tidak tahu bagaimana dia diracuni malam itu.
https://www.kompas.com/global/read/2020/12/16/103319370/begini-cara-tim-investigasi-lacak-keterlibatan-fsb-rusia-yang-lukai