Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Afghanistan Diguncang Bom dan Insiden Penembakan, 3 Orang Tewas

KABUL, KOMPAS.com – Ibu Kota Afghanistan, Kabul, diguncang oleh serangan bom dan serangan tembakan pada Minggu (13/12/2020).

Akibat serangan tersebut, sedikitnya 3 orang dilaporkan meninggal dunia sebagaimana dilansir dari Associated Press.

Juru Bicara Kepala Polisi Kabul, Ferdaws Faramarz, mengatakan bahwa ledakan bom tersebut berasal dari sebuah bom yang dipasang di kendaraan lapis baja.

Ledakan tersebut membunuh sedikitnya dua orang dan menyebabkan dua orang lain mengalami luka-luka. Belum ada rincian lebih lanjut mengenai insiden tersebut.

Faramarz menambahkan, pada hari yang sama seorang jaksa juga ditembak mati oleh pria tak dikenal di lingkungan Kart-e Now, Kabul.

Jaksa tersebut sedang dalam perjalanan ke kantornya ketika diserang dengan senjata api. Hingga saat ini, belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas dua serangan mematikan di Kabul tersebut.

Sebelum serangan itu, kelompok ISIS telah berulang kali mengeklaim bertanggung jawab atas berbagai serangan di Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir.

Kelompok teroris tersebut juga mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap institusi pendidikan yang menewaskan sekitar 50 orang, kebanyakan di antara korban adalah pelajar.

Dua serangan terbaru pada Minggu tersebut terjadi ketika sehari sebelumnya, anggota ISIS menyerang ibu kota dengan rentetan mortir.

Serangan mortir itu menewaskan sedikitnya satu warga sipil dan melukai satu lainnya.

Kelompok ekstremis itu mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui media yang berafiliasi dengan kelompok itu, Amaq News.

Sebelumnya, ISIS juga menyatakan bahwa pihaknya menembakkan 10 roket Katyusha ke arah Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul.

Sebanyak tiga roket menghantam bandara, sementara roket lainnya mendarat di daerah pemukiman kota, menurut Kementerian Dalam Negeri Afghanistan.

Kekerasan di Afghanistan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Padahal Pemerintah Afghanistan dan Taliban sedang bertemu di Qatar untuk membahas kesepakatan damai.

Taliban sendiri telah melancarkan pertempuran sengit melawan ISIS, terutama kubu ISIS di Afghanistan timur.

Sambil menyerang ISIS, kelompok ini juga terus melanjutkan pemberontakan mereka terhadap Pemerintah Afghanistan.

Pada Minggu, Taliban mengeklaim bahwa serangan udara dari pasukan Pemerintah Afghanistan menewaskan sedikitnya 13 warga sipil di Distrik Arghandab, Provinsi Kandahar.

Juru Bicara Gubernur Provinsi Kandahar, Bahir Ahmadi, membantah tudingan bahwa pasukan pemerintah berada di balik serangan udara tersebut.

Pihaknya balik menuding Taliban bahwa kelompok itu secara tidak sengaja meledakkan bom di Distrik Arghandab pada Sabtu (12/12/2020) malam sehingga menimbulkan korban tewas sebanyak tujuh warga sipil.

Lokasi ledakan di Distrik Arghandab memang terpencil dan sulit dijangkau. Oleh karena itu, klaim dari pemerintah maupun Taliban sulit untuk dikonfirmasi.

https://www.kompas.com/global/read/2020/12/13/220638570/afghanistan-diguncang-bom-dan-insiden-penembakan-3-orang-tewas

Terkini Lainnya

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke