Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyakit yang Banyak Diidap Tentara Perang Dunia I, Ditemukan pada Tunawisma

OTTAWA, KOMPAS.com - Penyakit yang banyak menyerang para tentara era Perang Dunia I diidentifikasi muncul pada tubuh seorang tunawisma di Kanada.

Penyakit itu disebut Trench fever, yang disebabkan oleh bakteri Bartonella quintana dan disebarkan melalui kotoran dari kutu tubuh.

Penyakit ini dahulu banyak diidap para tentara perang dunia dan diperkirakan telah mempengaruhi lebih dari 1 juta tentara selama konflik 1914-1918.

Gejala penyakit ini adalah demam yang berulang, nyeri di tulang kering dan punggung, sakit kepala, dan pusing.

Penyakit ini juga dapat menyebabkan peradangan selaput jantung yang berpotensi fatal, yang dikenal sebagai endokarditis.

Melansir The Guardian pada Seni (7/12/2020), para dokter di Kanada mengatakan mereka telah menemukan bakteri penyebab Trench fever dan masalah jantung terkait penyakit itu, pada seorang mantan tunawisma di Winnipeg.

Tiga kasus lain telah dicatat dimiliki oleh pria yang rentan juga di Winnipeg. Penderita dengan penyakit itu ditemukan selama periode 6 bulan tahun ini.

Seorang pria mengalami kelumpuhan dan kesulitan berbicara setelah infeksi yang menyebabkan pendarahan di otaknya.

Beberapa kasus lain telah terjadi pada orang sehat dengan risiko rendah kutu tubuh, tetapi para ahli mengatakan penyakit ini sangat umum di kalangan tunawisma.

Dr Carl Boodman, kepala residen medis dan ahli penyakit menular dan mikrobiologi medis di University of Manitoba yang ikut menulis laporan terbaru, mengatakan kondisi Trench fever mungkin kurang terdiagnosis.

Sehingga, penelitian tersebut menyoroti perlunya berbuat lebih banyak untuk membantu yang paling rentan di masyarakat.

“Orang yang memiliki hambatan dalam perawatan dan tidak selalu memiliki komunitas besar yang mengadvokasi mereka mungkin akan memiliki hasil yang buruk atas penyakit itu dan bahkan mungkin meninggal tanpa pemahaman yang baik tentang penyakitnya,” ujar Boodman.

“Ini adalah penyakit kondisi masa perang, penyakit kamp pengungsian, dan penyakit yang masih dihadapi oleh banyak masyarakat industri,” tambahnya.

Ia melanjutkan bahwa, "Ini hanya mencerminkan fakta bahwa ada orang dalam masyarakat kita yang hidup dalam kondisi yang tidak seharusnya kita toleransi."

Menulis di Jurnal Asosiasi Medis Kanada, Boodman dan rekannya menjelaskan bagaimana seorang pria berusia 48 tahun tiba di unit gawat darurat dengan nyeri dada dan sesak napas yang dimulai 2 hari sebelumnya.

Pria itu HIV-positif dan mantan pengguna narkoba, tetapi dia telah menggunakan obat antiretroviral.

Dia baru-baru ini menjadi tunawisma, dan sebelumnya telah mencari bantuan untuk nyeri dada dan kutu tubuh.

Tim menemukan tanda-tanda gigitan serangga di kulit pasien, dan pemindaian menunjukkan penyumbatan di pembuluh paru-paru, limpa yang membesar, dan kelemahan di dinding pembuluh darah utama.

Kondisi pria itu memburuk meskipun sudah diobati dan dia memakai ventilator, dan pemindaian lebih lanjut menunjukkan kerusakan pada katup jantungnya akibat endokarditis.

Pria itu menjalani operasi penggantian katup dan, setelah tes darah serta pengurutan genetik menunjukkan infeksi Bartonella quintana. Kemudian, dia diberi antibiotik.

“Infeksi Bartonella quintana sebenarnya yang menyebabkan kerusakan katup jantung,” kata Boodman.

Pria itu menyelesaikan perawatan dan, tiga bulan setelah keluar dari rumah sakit, tetap sehat.

Jon Sparkes, kepala eksekutif di Krisis amal tunawisma, mengatakan tunawisma memengaruhi kesehatan mental dan fisik orang.

“Perawatan kesehatan preventif dan spesialis yang benar-benar dapat diakses oleh mereka yang menghadapi tunawisma sangat penting dan pada gilirannya akan mencegah penyebaran penyakit dan mengurangi ketergantungan pada layanan perawatan kesehatan darurat," katanya.

“Kita semua berhak mendapatkan kesempatan untuk membangun hidup yang sehat untuk diri kita sendiri, jadi kita harus benar memastikan ini juga dapat dirasakan kepada orang-orang tunawisma,” ungkapnya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/12/07/153049170/penyakit-yang-banyak-diidap-tentara-perang-dunia-i-ditemukan-pada

Terkini Lainnya

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke