Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pejabat AS Sebut Iran dan Rusia Campur Tangan Pilpres AS 2020

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - "Iran bertanggung jawab atas surel yang dikirim untuk mengintimidasi pemilih Amerika dan menabur kerusuhan di banyak negara bagian," ujar pejabat Amerika Serikat (AS) pada Rabu malam (21/10/2020).

Selain itu, pejabat AS tersebut juga menyebut Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden mendatang.

Pengumuman itu disampaikan pada konferensi pers yang jarang terjadi, dilakukan 2 pekan sebelum pemilihan presiden karena adanya kekhawatiran campur tangan negara asing dalam pilpres AS.

Upaya-upaya campur tangan itu seperti menyebarkan kabar palsu yang membuat pemilih Amerika ragu.

“Tindakan ini adalah upaya menyedihkan oleh musuh yang menyedihkan,” kata John Ratcliffe, pejabat intelijen tinggi pemerintah AS, yang, bersama dengan Direktur FBI Chris Wray, bersikeras AS akan membebankan biaya pada negara asing mana pun yang ikut campur dalam pemilu AS 2020.

Iran dan Rusia juga telah memperoleh informasi pendaftaran pemilih, meski data tersebut dianggap mudah diakses.

Terlepas dari tindakan Iran dan Rusia, para pejabat mengatakan orang Amerika dapat yakin bahwa suara mereka akan dihitung.

Meski peretas Rusia yang didukung negaranya diketahui telah menyusup ke infrastruktur pemilu AS pada 2016, tidak ada bukti bahwa Iran pernah melakukannya. Pakar keamanan siber menganggapnya sebagai aktor kelas dua dalam spionase online.

Konferensi pers diadakan saat para pemilih Demokrat di setidaknya empat negara bagian medan pertempuran, termasuk Florida dan Pennsylvania, telah menerima surel yang mengancam, yang mengaku berasal dari kelompok sayap kanan Proud Boys.

Surel itu memperingatkan dengan bunyi, “kami akan mengejarmu” jika penerimanya tidak memilih Presiden Donald Trump.

Operasi intimidasi pemilih tampaknya menggunakan alamat surel yang diperoleh dari daftar pendaftaran pemilih negara bagian, yang mencakup afiliasi partai dan alamat rumah serta dapat menyertakan alamat surel dan nomor telepon.

Alamat tersebut kemudian digunakan dalam operasi spamming bertarget yang tampaknya tersebar luas.

Para pengirim mengklaim bahwa mereka akan tahu kandidat mana yang dipilih penerima dalam pemilihan 3 November, yang mana pemungutan suara awal masih berlangsung.

Pejabat federal telah lama memperingatkan tentang kemungkinan operasi semacam ini, karena daftar pendaftaran semacam itu tidak sulit diperoleh.

"Surel ini dimaksudkan untuk mengintimidasi dan merusak kepercayaan pemilih Amerika dalam pemilihan kami," Christopher Krebs, pejabat keamanan pemilihan tertinggi di Departemen Keamanan Dalam Negeri, melalui cuitannya Selasa malam setelah laporan surel pertama kali muncul.

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/22/090000770/pejabat-as-sebut-iran-dan-rusia-campur-tangan-pilpres-as-2020

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke