Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Korban Tewas Perang Armenia-Azerbaijan di Nagorno-Karabakh Capai 600 Orang

Militer Karabakh menerangkan, sebanyak 16 tentara mereka gugur, menjadikan mereka kehilangan 532 sejak baku tembak dimulai pada 27 September.

Azerbaijan sendiri tak menjabarkan berapa jumlah pasukan mereka yang tewas. Namun, diperkirakan 42 warga sipil dari pihak mereka terbunuh.

Diyakini, korban tewas dalam perang di Nagorno-Karabakh ini jauh lebih banyak, karena dua kubu saling mengklaim merontokkan militer.

Ombudsman HAM di Karabakh, Artak Beglaryan, menyebut ada 31 warga sipil yang tewas pada Senin (12/10/2020), dengan ratusan lainnya terluka.

Dia mengunggah kicauan mengenai serangan terakhir di Katedral Ghazanchetsots di kota Shusha, di mana Armenia menyebut Baku bertanggung jawab.

Beglaryan kemudian menyerukan tindakan Azerbaijan itu adalah kejahatan perang, seraya menggulirkan tagar "#AzerbaijaniAggression" dan "#WarCrimes".

Konflik di Nagorno-Karabakh sudah berlangsung selama 25 tahun, dengan kedua negara saling menyalahkan meski dunia menyerukan agar mereka duduk semeja.

Pekan lalu seperti diwartakan Sky News Selasa (13/10/2020), kedua pihak menandatangani perjanjian gencatan senjata yang diprakarsai Rusia.

Namun, perjanjian tersebut mulai goyah setelah kedua negara pecahan Uni Soviet itu masih saling menyalahkan memulai baku tembak.

Pada Minggu (11/10/2020), Azerbaijan menuding Yerevan sudah melanggar kesepakatan itu dengan membombardir kota mereka dan membunuh sembilan orang.

Kemudian pada Selasa, Baku kembali melancarkan tudingan kepada tetangga Kaukasusnya itu, di mana wilayah mereka kembali diserang.

Adapun pemerintahan Karabakh yang berisi etnis Armenia menerangkan, Baku sudah berencana menggelar serangan skala besar di garis depan.

Baik Rusia dan Uni Eropa kini menyerukan agar kedua negara menghentikan perang, dan duduk bersama untuk membahas perjanjian damai.

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/14/155157670/korban-tewas-perang-armenia-azerbaijan-di-nagorno-karabakh-capai-600

Terkini Lainnya

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke