Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Tahun Tertutup Es, Gunung Api Terganas di Islandia Siap Meletus Lagi

Gunung api bernama Grimsvotn itu adalah yang paling aktif di sana, salah satu yang terganas dan hampir seluruh permukaannya tertutup es.

Grimsvotn terakhir kali meletus pada 2011 dan memuntahkan awan abu sejauh 20 kilometer (km) ke angkasa, yang menyebabkan 900 penerbangan harus dibatalkan.

Gunung berapi lainnya di Islandia yaitu Eyjafjallajokull yang meletus pada 2010 lebih parah, karena bencananya menyebar luas dan membuat sekitar 100.000 penerbangan batal.

Padahal, ukuran Eyjafjallajokull jauh lebih kecil dari Grimsvotn.

Para ilmuwan telah mencatat tanda-tanda peningkatan aktivitas gunung berapi di wilayah itu. Aktivitas seismik menunjukkan magma mulai menggumpal di bawah gunung berapi.

Dr Dave McGarvie pakar gunung berapi di Lancaster University menambahkan dalam sebuah artikel untuk The Conversation, bahwa "Peningkatan aktivitas thermal telah mencairkan lebih banyak es dan telah terjadi peningkatan aktivitas gempa belakangan ini."

Semua tanda-tanda ini menunjukkan letusan yang akan segera terjadi, dan sinyal berikutnya yang diperhatikan para pakar adalah "rentetan gempa bumi hebat yang berlangsung beberapa jam".

Ini menunjukkan bahwa magma sedang bergerak ke atas dan siap meletus, lapor Daily Mail pada Sabtu (10/10/2020).

Icelandic Met Office (IMO) sudah menaikkan Kode Warna Penerbangan untuk gunung berapi, dari hijau ke kuning sebagai tindakan pencegahan.

Ini menjadi bukti para pakar khawatir letusan akan terjadi dan bakal menghambat penerbangan udara.

Dalam sebuah pernyataan IMO mengatakan, "Beberapa data yang terkumpul sekarang menunjukkan gunung berapi Grimsvotn mencapai tingkat keaktifan."

Letusan besar Grimsvotn seperti pada 2011 terjadi sekitar sekali dalam 100 tahun, tapi dalam 10 tahun terakhir terjadi beberapa letusan yang lebih kecil, menurut Dr McGarvie.

"Jika polanya letusan besar Grimsvotn di masa lalu dengan lebih banyak letusan kecil terjadi berlanjut terus-menerus, maka letusan berikutnya seharusnya kecil (mengingat ada letusan besar pada 2011)," tambahnya dikutip dari Daily Mail.

Lapisan es yang menutupi permukaan Grimsvotn juga menandakan letusannya tidak akan separah gunung berapi lainnya.

Abu yang dikeluarkan letusan mengenai dinding es yang tebalnya bisa mencapai 260 meter.

Alih-alih menjadi butiran halus di udara, abunya akan jadi basah dan lengket lalu jatuh ke bawah dengan cepat.

"Oleh karena itu hujan abu hanya akan mencapai beberapa puluh kilometer dari lokasi letusan," lanjur Dr McGarvie.

"Ini adalah skenario yang bagus untuk Islandia dan perjalanan udara, karena mencegah pembentukan awan abu substansial yang bisa melayang di sekitarnya dan menutupi angkasa."

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/11/133036470/9-tahun-tertutup-es-gunung-api-terganas-di-islandia-siap-meletus-lagi

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke