Dia berkata, "sakit untuk bernapas" dan terus menerus kesakitan dalam pesan video dari ranjang rumah sakitnya.
Namun terlepas dari luka-luka yang kemungkinan akan membuatnya lumpuh dari pinggang ke bawah, Blake mengatakan kepada para pendukungnya "ada lebih banyak kehidupan untuk dijalani."
"Hidupmu", dan bukan hanya hidupmu, kakimu - sesuatu yang kamu butuhkan untuk bergerak dan maju dalam hidup ini - bisa diambil darimu seperti ini, bung," kata Blake sambil menjentikkan jarinya.
Video itu diunggah pada Minggu (6/9/2020) oleh pengacaranya, Ben Crump.
Dengan mengenakan baju rumah sakit, Blake berkata ada staples di punggung dan perutnya.
"Bernapas sakit, tidur sakit, sakitnya berpindah dari satu sisi ke sisi lain, makan pun sakit," katanya dalam video yang telah ditonton lebih dari 540.000 kali di Twitter.
"Kumohon, kuberitahu, ubah hidupmu di luar sana. Kita bisa tetap bersama, menghasilkan uang, membuat segalanya lebih mudah bagi orang-orang kita di luar sana, Bung, karena ada begitu banyak waktu yang terbuang."
Pria 29 tahun itu terluka parah ketika seorang polisi melepaskan 7-8 tembakan ke punggungnya, saat Blake hendak masuk ke mobilnya pada 23 Agustus di Kenosha, Wisconsin.
Ketiga anaknya berada di dalam mobil saat Blake ditembak.
Insiden itu direkam oleh beberapa orang dan dua polisi yang berusaha menahan Blake telah ditangguhkan.
Penembakan Blake terjadi 3 bulan setelah kematian George Floyd, yang kembali memicu sejumlah demonstrasi di beberapa kota.
Diberitakan AFP, unjuk rasa di Kenosha dimulai dengan damai pada malam Blake ditembak, tetapi berujung ricuh di malam-malam berikutnya.
Puncaknya pada 25 Agustus saat 2 orang ditembak mati. Seorang pria kulit putih pendukung Trump ditangkap atas tuduhan penembakan itu.
Sementara itu capres AS dari Partai Demokrat Joe Biden telah berbicara dengan Blake melalui telepon pada Kamis (3/9/2020) dan bertemu keluarganya.
https://www.kompas.com/global/read/2020/09/06/201036470/ada-staples-di-punggung-dan-perutnya-jacob-blake-kesakitan-tiap-24-jam