Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Selain Jacob Blake dan George Floyd, Berikut Kematian Warga Kulit Hitam yang Picu Demo di AS

KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) kembali menghadapi protes anti-rasialisme berskala besar setelah seorang pria kulit hitam bernama Jacob Blake (29) ditembak tujuh kali oleh polisi.

Pria tersebut ditembak di punggungnya saat hendak masuk ke mobilnya. Video penembakan Blake beredar luas di jagat maya pada Minggu (23/8/2020).

Kini demo anti-rasialisme besar pecah Wisconsin sejak Minggu hingga menjelang Senin (24/8/2020) malam, sebagaimana dilansir AFP.

Sebelum kematian Blake, publik AS digegerkan dengan kematian seorang pria kulit hitam bernama George Floyd (46).

Floyd menjemput ajalnya ketika lehernya ditindih oleh seorang polisi, Derek Chauvin, selama beberapa menit.

Sebuah video berdurasi 10 menit menunjukkan Floyd mengerang dan berulang kali mengatakan “Saya tak bisa bernapas” kepada seorang Chauvin yang menekan lehernya ke tanah dengan lututnya.

Kematian Floyd tersebut langsung menyulut aksi demonstrasi skala besar dan masif yang menjalar ke sebagian besar wilayah AS.

Bahkan, aksi demonstrasi anti-rasialisme akibat kematian Floyd juga menjalar ke seluruh dunia.

Menurut data yang diolah oleh koran The Washington Post, sebanyak 1.014 orang di AS ditembak mati oleh petugas kepolisian sepanjang 2019.

Menurut sejumlah penelitian, orang kulit hitam merupakan korban terbesarnya.

Kajian dari organisasi non-pemerintah bernama Mapping Police Violence menyatakan bahwa orang kulit hitam memiliki peluang tiga kali lipat lebih besar untuk terbunuh oleh polisi daripada orang kulit putih.

Kebrutalan polisi ini menimbulkan reaksi antara lain berupa gerakan Black Lives Matter (BLM).

Para pesohor seperti penyanyi Beyonce dan bintang olahraga basket Lebron James secara terbuka mendukung gerakan BLM.

Kebrutalan polisi AS terhadap Blake dan Floyd bukanlah yang pertama.

Berikut ini adalah beberapa korban lainnya, yang memicu protes berkepanjangan terkait rasialisme di AS, sebagaimana dilansir BBC.

Eric Garner: 17 Juli 2014

Eric Garner meninggal setelah dia dicekik oleh seorang petugas Kepolisian New York karena dicurigai menjual rokok secara ilegal.

Saat dalam keadaan tercekik, Garner mengucapkan kalimat "saya tidak bisa bernapas" sebanyak 11 kali.

Insiden tersebut menyulut protes di seluruh AS. Petugas polisi yang terlibat kemudian dipecat namun tidak pernah dituntut.

Kematian Garner terjadi setahun setelah gerakan BLM muncul.

Michael Brown: 9 Agustus 2014

Michael Brown (18) dibunuh oleh seorang petugas polisi, di Ferguson, Missouri. Brown sebelumnya dilaporkan telah mencuri sekotak cerutu.

Menurut hasil otopsi, Brown ditembak sebanyak enam kali. Ketika ditembak, dia dilaporkan tidak membawa senjata

Sebuah laporan oleh Departemen Kehakiman kemudian menyimpulkan bahwa kepolisian telah menunjukkan bias rasial terhadap Brown dan menggunakan kekerasan yang berlebihan.

Petugas yang terlibat mengundurkan diri dari kepolisian namun tidak dituntut.

Insiden tersebut menyebabkan berbagai gelombang protes dan kerusuhan sipil di Ferguson.

Tamir Rice: 22 November 2014

Tamir Rice (12) ditembak mati di Cleveland, Ohio oleh seorang petugas polisi. Bocah tersebut dilaporan menodongkan senjata yang "mungkin palsu" kepada orang yang lewat.

Polisi menyatakan bahwa mereka menyuruh Rice untuk menjatuhkan senjata itu. Bukannya menjatuhkannya, Rice malah mengacungkannya ke polisi.

Polisi memastikan bahwa pistol itu adalah mainan setelah Rice ditembak mati.

Tidak ada penuntutan setelah kasus ini. Petugas polisi yang terlibat dipecat tiga tahun kemudian bukan karena melakukan pembunuhan, namun karena berbohong pada formulir lamaran pekerjaannya.

Walter Scott: 4 April 2015

Walter Scott ditembak di punggungnya sebanyak lima kali oleh petugas polisi. Polisi yang melakukan penembakan kemudian dipecat dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara.

Awalnya Scott diminta menepi oleh polisi karena lampu mobilnya rusak di North Charleston, South Carolina.

Setelah menepi, dia melarikan diri dari petugas polisi setelah terjadi perkelahian singkat.
Pembunuhan itu memicu protes di North Charleston.

Alton Sterling: 5 Juli 2016

Kematian Alton Sterling menimbulkan aksi protes berhari-hari di Baton Rouge, Louisiana.
Sterling tewas setelah polisi menanggapi laporan gangguan di luar toko.

Insiden itu terekam dalam rekaman ponsel dan menyebar secara di jagad maya.

Kedua petugas yang terlibat tidak menghadapi tuntutan pidana. Satu orang diberhentikan dan yang lainnya diskors.

Philando Castile: 6 Juli 2016

Philando Castile tewas ditembak oleh polisi. Awalnya, Castile mengemudi bersama pacarnya di St Paul, Minnesota.

Dia ditarik oleh polisi selama pemeriksaan rutin, dan memberi tahu mereka bahwa dia memiliki satu senjata dan dia memiliki izin untuk membawa senjata.

Menurut pacarnya, Castile ditembak saat dia meraih SIM. Petugas yang terlibat dibebaskan dari tuduhan pembunuhan.

Stephon Clark: 18 Maret 2018

Stephon Clark meninggal setelah ditembak setidaknya tujuh kali di Sacramento, California, oleh polisi yang sedang menyelidiki pembobolan.

Jaksa wilayah mengatakan bahwa polisi tidak melakukan kejahatan. Itu karena para petugas mengkhawatirkan nyawa mereka dan berusaha melindungi diri karena percaya bahwa Clark bersenjata.

Hanya ponsel yang ditemukan di tempat kejadian. Pembunuhan Clark memicu aksi protes besar di Sacramento.

Breonna Taylor: 13 Maret 2020

Breonna Taylor (26) ditembak sebanyak delapan kali ketika petugas menggerebek apartemen wanita itu di Louisville, Kentucky.

Polisi menjalankan perintah penggeledahan sebagai bagian dari penggerebekan narkoba. Namun tidak ada narkoba yang ditemukan.

Polisi Louisville mengatakan mereka membalas tembakan setelah seorang petugas ditembak dan terluka dalam insiden itu.

Keluarga Taylor telah mengajukan gugatan yang mengatakan bahwa pasangan Taylor menembak untuk membela diri karena polisi tidak mengidentifikasi diri mereka sendiri.

Maka dari itu, pasangan Taylor menembak karena yakin bahwa dia sedang dirampok. Satu polisi yang terlibat telah dipecat dan dua lainnya diberi cuti administratif.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/25/113647570/selain-jacob-blake-dan-george-floyd-berikut-kematian-warga-kulit-hitam

Terkini Lainnya

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke