Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Serangan Israel Melukai Anak-anak, Hamas Memberi Peringatan Balas Serang

GAZA, KOMPAS.com - Hamas memperingatkan Israel pada Sabtu (15/8/2020), tentang garis batas yang telah dilewati dalam "eskalasi berbahaya", setelah 2 anak dilaporkan terluka ringan.

Melansir The Times of Israel pada Sabtu (15/8/2020), dilaporkan serangan yang melukai 2 anak itu terjadi di Jalur Gaza, sebagai tanggapan atas serentetan serangan baru-baru ini yang mengirimkan pembakaran balon dan alat peledak ke Israel.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa helikopter tempur dan tank menghantam sejumlah target teror milik Hamas, termasuk situs yang digunakan oleh pasukan angkatan laut, infrastruktur bawah tanah, dan pos pengamatan.

Namun, juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan IDF juga telah menyerang "warga sipil yang tidak bersalah".

Sehingga, serangan tersebut merupakan serangan "garis merah dan eskalasi berbahaya yang akan ditanggung Israel sebagai konsekuensinya."

Kementerian kesehatan Hamas melaporkan seorang gadis berusia 3 tahun terluka ringan dalam serangan udara di sekitar al-Bureij. Laporan media lokal mengatakan dia dikena pecahan peluru di wajahnya.

Laporan dari al-Resalah yang terkait dengan Hamas juga melaporkan seorang wanita dan seorang anak laki-laki berusia 11 tahun terluka ringan di wilayah yang sama dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.

Barhoum mengatakan kelompok teror di Gaza "tidak akan membiarkan situasi tetap seperti itu."

Ia juga menambahkan bahwa mereka akan bertindak untuk "membatasi agresi dan melindungi kepentingan rakyat."

Serangan di situs-situs yang kabarnya menjadi fasilitas pasukan Hamas, adalah operasi kelima sejak awal pekan ini.

"Serangan itu dilakukan sebagai tanggapan terhadap balon dengan bahan peledak dan balon pembakar (diluncurkan) dari Jalur Gaza ke wilayah Israel selama seminggu terakhir," kata IDF.

IDF menambahkan bahwa Hamas bertanggung jawab atas semua tindakan di dalam dan yang berasal dari Jalur Gaza.

Bom api darurat yang dipasang pada seikat balon atau layang-layang menyulut lebih dari 100 kebakaran di Israel dalam seminggu terakhir, membakar ladang pertanian dan semak belukar.

Para pejabat mengatakan sebagian besar adalah kebakaran kecil, tetapi beberapa menyebabkan kerusakan.

Pada Jumat malam (14/8/2020), sehari setelah Israel dan Uni Emirat Arab setuju untuk menormalisasi hubungan dalam kesepakatan penting yang dijembatani AS, terjadi serangan yang meningkatkan ketegangan di wilayah Tepi Barat dan Gaza.

Perjanjian tersebut membuat marah para pemimpin Palestina, yang menyebut tindakan UEA sebagai "pengkhianatan" atas perjuangan Palestina, termasuk klaim mereka atas Yerusalem sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Warga Palestina juga melakukan protes terhadap kesepakatan di Yerusalem, Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Para pengunjuk rasa yang mengambil bagian dalam shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa di Temple Mount di Yerusalem menginjak-injak dan kemudian membakar poster pemimpin UEA Mohammed bin Zayed untuk memprotes kesepakatan tersebut.

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengadakan pertemuan darurat kepemimpinan PA sebagai tanggapan atas perjanjian tersebut, sementara PA memanggil duta besarnya untuk UEA sebagai protes atas kesepakatan tersebut.

Abu Dhabi telah berusaha untuk menggambarkan aksinya sebagai yang pertama dan terutama menguntungkan rakyat Palestina, karena menunda dan mungkin membatalkan rencana Israel untuk mencaplok sebagian Tepi Barat.

Harian Haaretz melaporkan pada Jumat bahwa Israel mengomunikasikan bahwa mereka tidak akan mengizinkan transfer bulanan sejumlah 30 juta dollar AS dari Qatar ke Gaza, kecuali serentetan serangan balon pembakaran berhenti.

Laporan itu, yang tidak mengutip sumbernya, menambahkan bahwa utusan Qatar itu sendiri "tidak senang" untuk pergi ke Jalur Gaza sampai eskalasi selesai.

Analis Palestina mengatakan serangan dari Gaza sering bertujuan untuk menekan Israel agar memberi lampu hijau untuk transfer bantuan keuangan Qatar ke Jalur Gaza.

Menanggapi serangan tersebut, Israel telah menutup penyeberangan kargo dengan Jalur Gaza, dengan pengecualian yang dibuat untuk makanan dan bantuan kemanusiaan, dan juga mengurangi zona penangkapan ikan pesisir yang diizinkan di wilayah tersebut.

Kabarnya yang terjadi, alat pembakar dan peledak yang dibawa balon dari Jalur Gaza diluncurkan menuju Israel jumlahnya telah meningkat setelah dua tahun terakhir, dengan peningkatan sejak akhir pekan lalu.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/16/132433470/serangan-israel-melukai-anak-anak-hamas-memberi-peringatan-balas-serang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke