Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trump Sebut "Flu Spanyol 1917" yang Hentikan Perang Dunia II

Dalam jumpa pers yang berlangsung di Gedung Putih, dia sekali lagi menghubungkan wabah yang terjadi pada 1918 itu dengan virus corona.

Secara tidak sengaja, presiden berusia 74 tahun itu menghubungkannya dengan Perang Dunia II yang berlangsung antara 1939 sampai 1945.

"Yang terdekat (dengan virus corona) adalah 1917, bukan? Wabah yang hebat. Jelas sesuatu yang mengerikan," kata Trump dalam jumpa pers.

"Kemungkinan itulah yang menghentikan Perang Dunia II. Semua tentara jatuh sakit," ujar sang presiden dikutip Daily Mail Selasa (11/8/2020).

Sebagai catatan, Flu Spanyol, dikenal juga sebagai pandemi flu 1918, dilaporkan terjadi pada Februari 1918 hingga April 1920.

Penyakit itu menginfeksi sekitar 500 juta orang, sekitar sepertiga populasi dunia pada saat itu, secara bertahap dalam empat gelombang.

Korban meninggal akibat pandemi tersebut diyakini berjumlah antara 17 juta hingga 50 juta. Gedung Putih kemudian mengklarifikasi maksud Trump adalah Perang Dunia I.

Berdasarkan catatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan AS (CDC), pengerahan pasukan saat PD I itu diyakini membantu menyebarkan Flu Spanyol.

Perang Dunia I itu berakhir setelah Jerman menyerah pada 11 November 1918, diikuti penandatanganan Perjanjian Versailles di 28 Juni 1919.

Begitu Trump mengucapkan blunder itu, internet langsung dibanjiri cemoohan. Salah satunya adalah aktivis sekaligus aktris Sophia Bush.

"Perang Dunia II berakhir di... 1945," kata Bush di Twitter. Dia mengejek dengan menyebut Trump tidak membaca Konstitusi AS maupun sejarah.

Sementara aktor Star Trek George Takei memperingatkan agar jangan sekali-sekali ada upaya untuk mengalihkan sejarah yang ada.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/11/165302870/trump-sebut-flu-spanyol-1917-yang-hentikan-perang-dunia-ii

Terkini Lainnya

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke