Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jika TikTok Tak Dijual ke AS dalam 6 Minggu, Begini Ancaman Trump

Trump juga berkata pemerintah "Negeri Paman Sam" harus dapat keuntungan dari hasil penjualan itu.

"Itu harus jadi perusahaan Amerika... Itu harus dikelola di sini," kata Trump.

"Kami tidak mau ada masalah dengan keamanan," ucapnya dikutip dari AFP Selasa (4/8/2020).

Trump mengatakan, Microsoft sedang dalam pembicaraan untuk membeli TikTok yang memiliki sekitar 1 miliar pengguna di seluruh dunia.

Akan tetapi menurut para pejabat AS, aplikasi itu adalah risiko keamanan nasional karena bisa membocorkan jutaan data pengguna di AS ke intel China.

Presiden ke-45 AS itu lalu memberi ultimatum ke ByteDance selaku perusahaan induk TikTok di China, bahwa mereka punya waktu hingga pertengahan September untuk menyetujui penjualan.

"Saya menetapkan tanggal sekitar 15 September, yang jika lebih dari itu akan berhenti sepenuhnya di AS," katanya.

Ada pun harganya, katanya, "AS harus dapat persentase yang sangat besar dari harga itu karena kami yang memungkinkannya."

"TikTok adalah kesuksesan besar, tetapi sebagian besar dari bagiannya ada di negara ini. Saya pikir itu sangat adil."

Namun Trump kemudian mengucapkan komentar mengejutkan, bahwa penjualan TikTok ke AS harus menghasilkan keuntungan besar bagi Departemen Keuangan AS yang sudah membukakan jalan.

"Sebagian besar dari harga itu harus masuk ke Departemen Keuangan AS karena kami memungkinkan kesepakatan ini terjadi," ucap Trump.

"Mereka tidak punya hak apa pun kecuali kami memberikannya ke mereka."

Jual atau tutup

Tekanan untuk menjual bisnis TikTok di AS membuat ByteDance menghadapi pilihan sulit.

Trump telah menjadikan TikTok sebagai front terbaru dalam pertempuran politik dan perdagangan yang sedang berlangsung antara Washington dan Beijing.

Aplikasi ini telah diselidiki secara resmi dengan alasan keamanan nasional AS, karena dituduh mengumpulkan sejumlah besar data pribadi pengguna dan secara hukum terikat untuk membagikannya ke pihak berwenang di Beijing jika mereka memintanya.

Basis penggunanya sangat besar, dan algoritme pengumpulan datanya membuat harga jualnya melonjak tinggi.

Namun tuntutan AS untuk menjual dan membagi sebagian harga jual dengan Depkeu AS adalah taktik baru, demikian yang diwartakan AFP.

Menutup operasional TikTok juga dapat berdampak ke beralihnya pengguna ke aplikasi lain. Banyak konten kreator yang sudah meminta followers mereka untuk melakukannya.

"Penerima manfaat yang paling jelas adalah Snapchat, Facebook, dan Twitter, dengan Snapchat kemungkinan jadi yang paling diuntungkan," kata analis investasi di Light Shed Partners.

Sebelumnya pada Senin (3/8/2020) pendiri ByteDance Zhang Yiming mengakui ada tekanan besar, dan media China melaporkan dia menulis surat ke staf yang mengatakan mereka bekerja sepanjang waktu "untuk hasil terbaik".

"Kami selalu berkomitmen memastikan keamanan data pengguna, serta netralitas platform dan tranparansi," ucap Zhang.

Menurut media Inggris The Sun pada Senin, adanya tekanan ini membuat TikTok melirik pemindahan operasi globalnya ke Inggris.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/04/154054870/jika-tiktok-tak-dijual-ke-as-dalam-6-minggu-begini-ancaman-trump

Terkini Lainnya

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke