Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dongkrak Dukungan Pemilih, Trump Kirim Agen Federal untuk Menindak Kerusuhan

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pada Rabu (22/7/2020) rencana untuk mengirim agen federal ke kota yang dikuasai Partai Demokrat, Chicago dan Albuquerque, untuk menindak kerusuhan, sebagai upaya peningkatan dukungan pemilih dalam aspek "hukum dan ketertiban".

Dalam acara di Gedung Putih bersama dengan Jaksa Agung, William Barr, Trump menyampaikan perluasan program "Legenda Operasi" ke lebih banyak kota-kota sebagai upaya pejabat federal untuk mengatasi kekerasan.

"Hari ini saya mengumumkan gerakan penegakkan hukum federal ke kelompok-kelompok masyarakat Amerika yang terganggu oleh kerusuhan," kata Trump seperti yang dilansir dari Reuters pada Rabu (22/7/2020).

Trump yang pernah menuduh para wali kota dan gubernur dari Partai Demokrat telah menoleransi aksi kejahatan, berkata, "Pertumpahan darah ini harus berakhir. Pertumpahan darah ini akan berakhir."

Calon presiden pertahana dari Partai Republik ini menerangkan bahwa program "Legenda Operasi" tersebut menerjunkan agen-agen penegak hukum federal untuk
membantu polisi setempat dalam memerangi apa yang oleh Departemen Kehakiman disebut sebagai "gelombang" kerusuhan.

Wali kota Chicago, Lori Lightfoot dan Gubernur New Mexico, Michelle Lujan Grisham, yang berasal dari Partai Demokrat, menyambut baik bantuan federal, selama itu untuk membantu penegakan hukum setempat, kepolisian, dan keamanan publik.

Namun, keduanya menolak penggunaan agen federal untuk jenis tindakan keras seperti yang terjadi di Portland, Oregon, dengan mengatakan bahwa tindakan seperti itu akan bertentangan dengan tindakan hukum.

"Kami tidak membutuhkan pasukan federal, kami tidak perlu agen rahasia federal yang tidak disebutkan namanya," kata Lightfoot, merujuk pada taktik yang digunakan oleh personil federal di Portland.

Senada dengan Lightfoot, Lujan Grisham juga mengatakan penentangannya terhadap tindakan agen federal di Portland.

"Jika pemerintahan Trump ingin memusuhi orang New Mexico dan Amerika dengan 'penumpasan' gaya militer otoriter, itu tidak perlu dan itu tidak bertanggung jawab, mereka tidak memiliki urusan apa pun di New Mexico," kata Lujan Grisham dalam sebuah pernyataan.

Sementara, Jaksa Agung, William Barr berusaha untuk membedakan antara tugas agen federal yang direncanakan Trump dengan fungsi Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) untuk meredakan kerusuhan di Portland, di mana banyak pihak berwenang setempat mengeluh tentang keterlibatan agen federal.

Barr mengatakan personel penegak hukum dari berbagai lembaga akan bertindak sebagai agen "jalanan" dan penyelidik yang akan bekerja untuk "menyelesaikan pembunuhan dan menghentikan aksi geng-geng yang kejam."

"Ini (agen federal) berbeda dengan tim operasi dan taktis yang kami gunakan untuk bertahan melawan kerusuhan dan kekerasan massa," kata Barr.

“Kami akan terus menangani kekerasan massa. Tetapi operasi yang kami (dengan Trump) diskusikan hari ini sangat berbeda. Mereka (agen federal) adalah memerangi kejahatan klasik," ungkapnya.

Trump berharap langkah "hukum dan ketertiban" yang ia lakukan akan mempengaruhi basis politiknya, menjelang pemilihan presiden 3 November.

Namun inisiatif tersebut berisiko menimbulkan ketegangan yang memuncak di banyak kota setelah kematian George Floyd, seorang Afrika-Amerika ditangan seorang polisi.

"Legenda Operasi" melibatkan agen-agen federal dari FBI, US Marshals Service, dan agen-agen lain yang bermitra dengan penegak hukum setempat.

Trump telah menekankan pendekatan kepolisian dan militer yang kuat terhadap protes di seluruh AS tentang ketidaksetaraan rasial setelah kematian Floyd di Minneapolis.

Gedung Putih telah berusaha untuk fokus pada kejahatan kota bahkan ketika angka suara pemilih Trump anjlok ketika dihadapkan dengan fakta penanganannya terhadap pandemi virus corona.

“Kami sedang menunggu wali kota (Lightfoot), dengan hormat, dan walikota dan gubernur lainnya memanggil kami. Kami siap, mau, dan bisa masuk ke sana dengan kekuatan besar,” kata Trump kepada wartawan pada Rabu (22/7/2020).

Nama "Legenda Operasi" didedikasikan untuk LeGend Taliferro, seorang bocah lelaki berusia 4 tahun yang ditembak dan dibunuh ketika dia tidur lebih awal pada 29 Juni di Kansas City, Missouri, menurut situs web Departemen Kehakiman.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/23/210023170/dongkrak-dukungan-pemilih-trump-kirim-agen-federal-untuk-menindak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke