Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gadis yang Tembak Mati 2 Anggota Taliban Kisahkan Kemarahan Saat Orangtuanya Dibunuh

Remaja bernama Qamar Gul itu membunuh dua milisi ketika menyerang rumahnya di desa terpencil yang berlokasi di Provinsi Ghor, pekan lalu.

"Saya tidak takut lagi kepada mereka, dan siap memerangi mereka lagi," ujar gadis berusia 15 tahun itu dari rumah kerabat yang mendapat penjagaan pemerintah.

Dalam foto yang beredar nampak Qamar Gul memegang senapan serbu AK-47, di mana aksinya menuai pujian sekaligus seruan agar dia bisa keluar hidup-hidup dari Afghanistan.

Dalam wawancaranya dengan AFP, Gul mengisahkan semuanya berawal ketika kelompok Taliban datang ke rumah mereka pada tengah malam.

Saat itu, dia tengah terlelap di kamar bersama adiknya yang berumur 12 tahun, ketika dia terbangun karena mendengar ada yang mendobrak pintu.

"Ibu saya berlari untuk menghentikan mereka. Namun saat itu, mereka sudah merangsek masuk dengan merusak pintu," jelas Gul.

"Mereka menyeret ayah dan ibu saya keluar dari rumah, di mana mereka dibunuh dengan cara ditembak beberapa kali," kenang Gul.

Dilansir AFP Kamis (23/7/2020), dia mengungkapkan awalnya dia merasa takut, sebelum kemudian "kemarahan ganti menjalar ke seluruh tubuhnya".

Berbekal ajaran menggunakan senapan AK-47 dari sang ayah, dia kemudian mengambil senjata itu dan keluar untuk menyerang dua pembunuh orangtuanya.

Pada saat itu, adiknya baru saja bergabung ketika salah satu pemberontak, yang diyakini adalah pemimpinnya, berusaha membalas tembakan.

Gul menuturkan adiknya segera mengambil senapannya dan menembaki si pemimpin, yang kemudian melarikan diri dalam keadaan terluka.

Di tengah baku tembak, sejumlah milisi pro-pemerintah dan warga desa datang membantu mereka, dan membuat kelompok itu tunggang langgang.

"Bangga"

Pada Rabu (22/7/2020), The New York Times melaporkan pembunuhan di rumah Qamar Gul juga dipicu masalah keluarga, dengan salah satu penyerang disebut adalah suami Gul.

Mengutip sejumlah sumber seperti kerabat Gul, si penyerang dilaporkan berusaha memaksa si remaja pulang, dan berselisih dengan keluarganya.

Pejabat setempat menerangkan ayah Gul yang juga seorang kepala desa sengaja diincar dan dibunuh Taliban. Sebab, dia mendukung pemerintah Afghanistan.

Kelompok tersebut disebut sering menyasar orang-orang yang dianggap memberikan informasi baik kepada otoritas maupun pasukan keamanan.

Distrik Taywara, kawasan di mana desa Gul berada, hampir setiap hari menjadi lokasi baku tembak antara militer Afghanistan dan Taliban.

"Saya bangga sudah membunuh pembunuh ayah saya," kata dia, seraya berujar dia membunuh dua milisi itu tak hanya karena menembak mati orangtuanya.

Tetapi juga dia mengerti setelah melaksanakan aksinya, para pemberontak ganti mengincar Qamar Gul bersama adiknya tersebut.

Qamar Gul mengatakan, satu-satunya yang disesalinya adalah tidak bisa mengucapkan selama tinggal kepada ayah serta ibunya.

Dia mengisahkan setelah membunuh dua pemberontak itu, dia mengecek orangtuanya. Tetapi, mereka sudah tidak bernapas. "Saya bahkan tak bisa mengucapkan hal terakhir," sesalnya.

Begitu kisahnya viral, ratusan orang di media sosial menyerukan agar Gul dan adiknya dilindungi, dengan ada yang mengusulkan mereka dikeluarkan dari Afghanistan.

Salah satunya adalah aktivis hak perempuan Fawzia Koofi di Facebook, yang menyatakan saat ini nyawa gadis itu dan adiknya terancam.

Munera Yousufzada, pejabat di kementerian pertahanan mengatakan, "aksi berani" Gul merupakan pesan dari para perempuan kepada pemberontak.

"Taliban seharusnya menyadari dan paham, perempuan pada saat ini berbeda dari waktu ketka mereka masih memerintah," jelas Yousufzada.

Lebih lanjut, juru bicara pemberontak mengakui memang ada operasi yang terjadi di desa tempat tinggal Gul. Tapi membantah anggota mereka ditembak mati olehnya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/23/170059370/gadis-yang-tembak-mati-2-anggota-taliban-kisahkan-kemarahan-saat

Terkini Lainnya

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke