Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menderita Bertahun-tahun, Gajah di Pakistan ini Akhirnya akan Dipindah

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Pengadilan Pakistan menyetujui pemindaah seekor gajah, Kaavan, yang kesepian dari kebun binatang Islamabad ke tempat perlindungan di Kamboja.

Sebelumnya, gajah tersebut dilaporkan menunjukkan gejala penyakit mental. Seorang pesohor asal Amerika Serikat (AS), Cher, mengampanyekan pembebasan Kaavan sebagaimana dilansir dari AFP, Sabtu (18/7/2020).

Kampanye yang digelorakan Cher disambut oleh netizen. Sebuah petisi online akhirnya dibuat untuk menuntut pembebasan Kaavan dan mengumpulkan lebih dari 400.000 tanda tangan.

Merespons tuntutan yang tinggi tersebut, pengadilan di Islamabad lalu memerintahkan untuk membebaskan Kaavan dan menginstruksikan petugas dinas satwa liar untuk menemukan tempat perlindungan yang cocok.

Pihak berwenang mengatakan bahwa para ahli merekomendasikan suaka margasatwa di Kamboja sebagai tempat perlindungan Kaavan.

"Pengadilan telah menyetujui usulan tersebut," kata Ketua Dewan Manajemen Margasatwa Islamabad, Anis Ur Rehman, kepada AFP.

Petugas kebun binatang tempat Kaavan tinggal membantah bahwa Kaavan dibelenggu. Kaavan diduga menderita kesepian akut setelah ditinggal mati pasangannya pada 2012.

Pada 2016, Safwan Shahab Ahmad dari Pakistan Wildlife Foundation mengatakan perilaku Kaavan seperti menggelengkan kepala berulang kali menunjukkan si gajah menderita penyakit mental.

Para aktivis juga mengatakan Kaavan tidak terlindung dari suhu musim panas Islamabad yang mencapai di atas 40 derajat celcius.

Nasib yang menimpa Kaavan tersebut menarik perhatian Cher. Cher akhirnya mengampanyekan kebebasan Kaavan selama bertahun-tahun.

Pada Mei, Cher menulis di akun Twitternya bahwa keputusan pengadilan untuk memerintahkan pembebasan Kaavan adalah salah satu momen terbesar dalam hidupnya.

Kaavan tiba di Pakistan pada 1985. Waktu itu Kaavan masih berusia satu tahun.

Pada 2002, Kaavan dikurung oleh petugas kebun binatang karena takut akan mengamuk dan menimbulkan kerusakan.

Setelah diprotes oleh publik, Kaavan dibebaskan. Namun pada 2015, dia petugas kebun binatang dilaporkan merantai Kaavan setiap beberapa jam sekali dalam sehari.

Dia dibebaskan kemudian pada tahun itu setelah protes tetapi muncul pada tahun 2015 bahwa dia sekali lagi secara teratur dirantai selama beberapa jam setiap hari.

Menteri Federal Pakistan, Malik Amin Aslam, mengatakan pihak berwenang akan membebaskan si gajah dan akan memastikan bahwa dia akan hidup bahagia.

Putusan pengadilan pada Mei juga memerintahkan belasan hewan lain termasuk beruang coklat, singa dan burung untuk dipindahkan sementara selama kebun binatang meningkatkan fasilitas perawatannya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/19/104751470/menderita-bertahun-tahun-gajah-di-pakistan-ini-akhirnya-akan-dipindah

Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke