Melansir New York Post pada (14/7/2020), dalam sebuah wawancara Trump menunjukkan kekesalannya ketika ditanya oleh seorang koresponden senior CBS Catherine Herridge tentang banyaknya orang Amerika kulit hitam yang meninggal karena penindasan oleh polisi.
"Begitu juga orang kulit putih (banyak yang meninggal karena polisi) . Sungguh pertanyaan yang mengerikan untuk ditanyakan," kata Trump.
Presiden 74 tahun tersebut mengatakan, selanjutnya bahwa banyak juga orang kulit putih yang mengalami penindasa.
"Begitu juga orang kulit putih," lanjut presiden setelah mengungkapkan kepada Herridge tentang "kengerian" kematian George Floyd di tangan polisi di Minneapolis.
Trump mengklaim lebih banyak orang kulit putih Amerika yang dibunuh setiap tahun oleh polisi daripada orang kulit hitam Amerika.
“Ngomong-ngomong, lebih banyak orang kulit putih (yang dibunuh). Lebih banyak orang kulit putih,” kata Trump.
Ia mengatakan bahwa pernyataannya tidak mengada-ada, karena banyak warga sipil kulit putih yang ditembak mati oleh polisi di AS setiap tahunnya.
Tahun ini saja, disebutkan berdasarkan data statistik bahwa ada 204 orang kulit putih yang ditembak mati polisi. Sedangkan, orang kulith hitam Amerika ada 105 orang.
Meski demikian, tingkat penembakan fatal kepada komunitas orang kulit hitam hampir 3 kali lebih tinggi, yang artinya orang kulit hitam 3 kali lebih berpotensi terbunuh oleh polisi, ketimbang orang kulit putih.
Sementara ini, presiden telah berjanji untuk mengadili para polisi yang membunuh Floyd, yang menyebut kematiannya pada Mei sebagai "peristiwa yang sangat menyedihkan,"
Meski pun, ia menentang gerakan Black Lives Matter dan protes keras yang terjadi setelahnya.
Trump mengecam aksi kekerasan terhadap polisi baru-baru ini dan gelombang penembakan kekerasan yang mengganggu di New York City, sebagi aksi protese "di luar kendali."
https://www.kompas.com/global/read/2020/07/15/191651470/trump-sebut-orang-kulit-putih-lebih-banyak-tewas-di-tangan-polisi