Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Taman Pahlawan Nasional, Strategi Trump untuk Pilpres AS

Rencana tersebut dilontarkan empat bulan sebelum pemilihan presiden atau Pilpres AS dan dinilai diucapkan tanpa maksud yang jelas.

"Taman Pahlawan Nasional" tersebut sedianya berisi "pahlawan-pahlawan" dalam sejarah AS.

Pembangunan "Taman Pahlawan Nasional" baru itu datang setelah banyaknya patung-patung tertentu dirobohkan saat demonstrasi merebak di AS pasca terbunuhnya George Floyd.

Patung-patung itu dirobohkan karena mengandung unsur rasialisme pada masa lalu.

Seorang profesor sejarah politik di Universitas Princeton, Julian Zelizer, mengatakan gagasan Trump tentang pembangunan "Taman Pahlawan Nasional" murni taktik politis.

"Dia sedang mencoba menggunakan sejarah AS yang lebih spesifik untuk menyerang kelompok 'kiri radikal'," ujar Zelizer.

Dengan demikian, Trump berencana menggalang suara kelompok masyarakat konservatif yang frustasi atas kebijakan pemerintah AS menangani pandemi.

Gagasan Trump itu sendiri dilontarkan saat perayaan peringatan kemerdekaan AS pada Sabtu (4/7/2020) di Mount Rushmore, South Dakota, AS.

Trump mengatakan, "Taman Pahlawan Nasional" yang ia bayangkan adalah sebuah taman yang luas dan akan menampilkan patung-patung orang-orang hebat AS yang pernah hidup.

Sebagaimana dikutip dari pernyataan Trump, orang-orang hebat tersebut seperti Presiden Pertama AS George Washington dan aktivis hak-hak sipil Martin Luther King Jr.

Selain itu ada sejumlah nama lain seperti penjaga perbatasan Davy Crockett, tokoh penginjil populer Billy Graham, mantan Presiden AS Ronald Reagan, dan mendiang hakim agung Antonin Scalia yang mana merupakan tokoh konservatif.

Zelizer menambahkan beberapa nama tokoh besar dari "kelompok kiri" seperti Franklin Roozevelt menunjukkan "Taman Pahlawan Nasional" cenderung mengagungkan haluan politik konservatif.

Pilihan ganjil

Kepala American History Association, James Grossman, mengatakan pilihan nama-nama yang direncanakan masuk dalam daftar "Taman Pahlawan Nasional" tersebut cenderung ganjil dan provokatif.

Ada juga nama-nama tokoh dari luar yang dianggap berjasa bagi As masuk ke dalam daftar seperti Christopher Columbus dan Marquis de La Fayette.

Tokoh-tokoh tersebut digambarkan penduduk asli AS, yang dikenal sebagai Suku Indian, sebagai tokoh penjajah yang merampas dan merusak hak-hak mereka.

Beberapa waktu lalu, patung-patung Columbus dirusak dan dirobohkan sebagai buntut protes anti-rasialisme. 

Perusakan dan perobohan patung Columbus terbaru terjadi di Baltimore, Maryland.

"Kami akan mempertahankan, melindungi, dan melestarikan cara hidup Amerika yang dimulai pada 1942 ketika Columbus menemukan Amerika," kata Trump dalam pidatonya, Sabtu.

Sementara itu Menteri Tenaga Kerja AS, Ugene Scalia, mengaku tersentuh oleh gagasan Trump tentang pembangunan "Taman Pahlawan Nasional" tersebut.

"Kita membutuhkan pahlawan. Kita perlu mengagumi leluhur kita dan mengenali hal-hal hebat pada masa lalu," ungkap Scalia.

Dia memuji rencana Trump tersebut dan mendukung sepenuhnya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/06/101644670/taman-pahlawan-nasional-strategi-trump-untuk-pilpres-as

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke