Berniat Bunuh Diri, Veteran Perang Afghanistan Ini Malah Dapat Pekerjaan dari Penolongnya

LONDON, KOMPAS.com - Jason Velez (31) mantan veteran Inggris pada perang Afghanistan batal bunuh diri setelah seorang pria yang memergokinya hendak terjun dari sebuah jembatan dan menolongnya.

Pria itu, Gary Knight seorang direktur manager di Horley Road Service yang kebetulan sedang melewati Velez memergoki pria yang hendak bunuh diri itu pada 2019 lalu.

Rupanya, Jason Velez mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) sebuah kondisi psikis yang banyak dialami oleh tentara-tentara pasca pulang dari Afghanistan.

Gary Knight menghampiri Velez dan dengan tenang mengajak ngobrol pria itu dan membawanya ke layanan darurat.

Knight tidak hanya telah 'menyelamatkan' nyawa Velez tapi juga memberinya pekerjaan dan beberapa harapan di titik nol kehidupan pria itu.

Melansir Get Surrey, Jason Velez menceritakan bagaimana dia hendak bunuh diri dan berjumpa dengan Knight.

"Saya berada di atas jembatan dan seseorang yang lewat tiba-tiba menghampiri," ungkap Jason Velez, "Dia bertanya, 'apakah kamu baik-baik saja, Kawan? Tidak, jawab saya."

Kedua pria itu kemudian saling berdiskusi tentang pekerjaan dan keluarga. Knight mendengar keluh kesah Velez dengan saksama sementara dia juga menghubungi layanan darurat.

"Saya katakan padanya untuk tidak mendekat," ujar Jason Velez, "Dia sedang menghubungi polisi saat itu."

Jason Velez yang sudah menjadi ayah dari 2 anak itu akhirnya dibawa ke departemen gawat darurat di Rumah Sakit Surrey Timur dekat Redhill, Inggris, sebelum dikirim ke bagian psikiatris.

Dia kemudian menyadari betapa beruntungnya dia ketika Gary Knight memergokinya yang hendak bunuh diri dan menyelamatkan dirinya. Tidak hanya itu, namun juga memberinya pekerjaan sebagai supir kirim barang.

Jason Velez kemudian mengatakan, "Saya pikir saya berterima kasih kepadanya setiap hari, dia telah sangat baik kepada saya selama ini."

Velez dulunya tinggal di Horley dan kini pindah ke Crawley. Dia bergabung dalam resimen batalyon pertama The Princess of Wales pada 2009.

Velez pernah dilatih di bagian utara Yorkshire sebelum dikirim ke Jerman di mana batalyon pertamanya bermarkas.

Sebagai tentara infanteri, dia telah dikerahkan ke Afghanistan selama 2011-2012. Dengan perannya sebagai tim pencari, Jason Velez menyaksikan banyak insiden mengerikan yang kemudian membuatnya terganggu secara psikis dan mengalami PTSD.

Sayangnya, gangguan psikis itu terus mengendap sejak penugasannya berakhir dan dia sudah tidak mengonsumsi obat sejak itu.

"Saya ada selama 7 bulan di sana (Afghanistan). Saya merupakan bagian dari tim pencari dan kami harus merazia kamp-kamp."

"Kamp-kamp itu harus diamankan karena Taliban akan meletakkan jebakan dan alat peledak yang diimprovisasi (IED). Kami ada di sana untuk membantu pasukan Afghanistan."

"Kawan saya kehilangan kedua kakinya ketika menginjak IED. Saya ingat saya menyentuh rambutnya dan dia kemudian dibawa pergi ke rumah sakit. Beberapa jam kemudian saya telah berada di Inggris untuk menengok keluarga saya ketika selesai."

Jason mulai mengalami mimpi buruk dan mengatakan pekerjaannya intens.

"Setiap hari kami akan melakukan patroli 5 jam dan kami akan melakukan 'baku tembak' dengan Taliban. Saya mulai memiliki PTSD dan saya tidak tahu apa yang terjadi dengan diri saya sendiri," katanya.

Dia kemudian menyadari bahwa dia mengalami teror di malam hari, karena dia akan bangun menjerit.

Jason telah mencari dukungan dari dokternya dan telah menjalani sesi konseling berkat badan amal Combat Stress, yang mendukung para veteran dengan masalah kesehatan mental.

Setelah kembali ke rumah, dia meninggalkan batalyon pada sekitar Mei 2012. Dia kemudian bekerja di sejumlah pekerjaan yang berbeda, termasuk kepala penjaga pintu di kelab malam Poison IV di Grinstead Timur, sebelum kemudian menetap sebagai manajer penampungan di sebuah penampungan anjing.