Kabar mengejutkan ini diungkap oleh Seattle Times pada Sabtu (13/6/2020) sebagaimana dilansir AFP, yang menyebut bahwa lansia itu berkebangsaan Amerika Serikat.
Michael Flor masuk rumah sakit pada 4 Maret dan menjalani rawat inap di sana selama 62 hari.
Suatu hari ia diyakini telah mendekati kematian, sehingga perawat menghubungi istri dan anak-anaknya via telepon agar bisa mengucapkan perpisahan ke Flor.
Akan tetapi Flor berhasil mengalahkan penyakitnya, dan dinyatakan sembuh pada 5 Mei. Kesembuhannya diiringi sorak-sorai staf medis rumah sakit tersebut.
Meski begitu, kegembiraan itu terusik lantaran Flor menerima tagihan setebal 181 halaman dengan total biaya 1.122.501,4 dollar AS.
Jika dirinci, biaya sebesar itu terdiri dari:
Seattle Times memberitakan, Flor dilindungi oleh Medicare yakni program asuransi pemerintah untuk lansia, dan seharusnya tidak perlu mengeluarkan biaya.
Namun di AS yang biaya perawatan kesehatannya termasuk termahal di dunia, Flor merasa "berdosa" mengetahui pembayar pajak yang harus menanggung biayanya.
"Itu sejuta dollar untuk menyelamatkan hidupku, dan tentu saja aku akan mengatakan bahwa uang itu digunakan dengan baik."
"Tapi aku juga tahu, aku mungkin satu-satunya yang mengatakan itu," ungkapnya dikutip dari Seattle Times via AFP Minggu (14/6/2020).
Kongres AS telah mengadopsi rencana besar untuk menjaga perekonomian "Negeri Paman Sam" tetap bertahan selama lockdown virus corona.
Salah satunya adalah menganggarkan 100 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) untuk mengkompensasi rumah sakit dan perusahaan asuransi swasta yang merawat pasien Covid-19.
https://www.kompas.com/global/read/2020/06/14/135753370/sembuh-dari-covid-19-lansia-70-tahun-kaget-ditagih-biaya-rs-rp-15-miliar