Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kementerian Afghanistan: Taliban Harus Patuhi Gencatan Senjata untuk Hentikan Penularan Virus Corona

KABUL, KOMPAS.com - Pihak Taliban diminta berkomitmen dalam gencatan senjata sebagai upaya penghentian penularan virus corona.

Pernyataan itu disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Afghanistan, Asadullah Khalid, pada Kamis (19/03/2020).

Sekaligus berjanji bahwa angkatan bersenjata Afghanistan akan merespon serangan pemberontak yang masih berlanjut.

Khalid melalui televisi pemerintah yang dikabarkan media Perancis AFP, mengatakan bahwa kesepakatan gencata senjata antara pemerintah Afghanistan dan Taliban ditujuan untuk menghentikan penularan virus corona. Sehingga, pemerintah Afghan bisa merawat rakyatnya di seluruh pelosok negeri.

Pernyataan itu hadir ketika Afghanistan sedang bergulat dengan banyak krisis seperti kekerasan Taliban yang melempar jauh proses damai dalam kekacauan, puncak wabah virus corona dan perseteruan politik dua orang pria yang mengklaim jabatan presiden.

Kementerian Kesehatan sejauh ini telah mengkonfirmasi sebanyak 22 kasus infeksi virus corona.

Namun hanya 300 orang yang dites dari 35 juta warga Afghanistan yang berbatasan langsung dengan Iran. Di mana, di negara Persia itu terdapat seribu orang lebih mati karena virus corona.

Perbatasan Afghanistan yang rentan, kurang fasilitas medis, adanya budaya jabat tangan serta berpelukan, ditambah populasi buta huruf yang besar di pusat kota mampu mengindikasikan tantangan penularan besar wabah virus corona.

Padahal, bulan lalu AS dan Taliban baru saja menyepakati perjanjian damai dan mengharuskan seluruh angkatan perang AS agar segera meninggalkan bumi Afghanistan dalam 14 bulan. 

Namun, tentara AS hanya akan pergi jika pemberontak Taliban ingin berdiskusi damai dengan pemerintah Kabul dan berkomitmen penuh menjaga keamanan dalam negeri.

Entah bagaimana, pada akhirnya pasukan pemberontak Taliban tetap melakukan serangan kepada pemerintah Afghan sejak 29 Februari penandatanganan nota kesepakatan damai dengan AS. 

Meski pun pasukan Afghanistan juga secara sepihak telah memotong operasi serangan. Hal ini di dasari oleh prinsip yang sebagaimana dikatakan Khalid, "kapan pun pemberontak berencana menargetkan tentara Afghan, kita harus mempertahankan diri kita dan memegang penuh hak-hak kita."

Untuk itu, pemerintah Afghan berdasarkan arahan Khalid melakukkan tindakan pertahanan aktif yang lebih agresif untuk menangkal serangan Taliban.

Kesepakatan AS-Taliban juga memuat tentang keharusan pemerintah Afghan untuk melepas lima ribu tahanan Taliban sebelum diskusi damai intra-Afghan dimulai.

Presiden Ashraf Ghani telah melepas sebanyak 1.500 tahanan dengan syarat 3.500 lainnya dilepas saat negosiasi damai Taliban-Afghan dimulai.

Namun tawaran itu ditolak pihak Taliban. Dan pihak pemerintah Afghan tidak segera melepas para tahanan sesuai yang diputuskan pada Sabtu lalu.

Negosiator AS, Zalmay Khalilzad kemudian menengahi kesepakatan Taliban pada Rabu (18/03/2020).

Dia meminta pemerintah Afghan dan Taliban melupakan dulu soal terlambatnya pembebasan tahanan dengan alasan krisis virus corona dianggap lebih penting.

Presiden Ghani juga mengerti kalau mantan kepala eksekutif Afghanistan, Abdullah Abdullah menyatakan dirinya sebagai presiden setelah jajak pendapat yang diperebutkan, dirusak oleh tuduhan penipuan.

Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen pada Senin lalu dalam kicauannya di Twitter menyatakan bahwa pihak Taliban akan 'bekerjasama dan berkoordinasi' dengan otoritas kesehatan yang bekerja dalam menghentikan penularan virus corona.

Meski, pada masa lampau, Taliban pernah pula memiliki riwayat tertuduh membunuh petugas kesehatan.

https://www.kompas.com/global/read/2020/03/20/120000970/kementerian-afghanistan--taliban-harus-patuhi-gencatan-senjata-untuk

Terkini Lainnya

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke