KABUL, KOMPAS.com - Sejumlah pria bersenjata telah membunuh sedikitnya 32 orang dalam upacara yang dihadiri petinggi politik Afganistan di Kabul.
Serangan terjadi pada saat upacara peringatan kematian pimpinan Etnis Hazara, Abdul Ali Mazari, berlangsung di ibu kota Kabul pada Jumat (6/3/2020).
Kepala eksekutif Afganistan, Abdullah Abdullah, berhasil lolos tanpa cedera, sedangkan 60 orang lainnya dinyatakan luka-luka.
Juru bicara Abdullah, Fraidoon Kwazoon, mengatakan bahwa serangan itu dimulai dengan bom roket yang mendarat di area upacara.
Militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. Sebagaimana mereka juga telah mengklaim aksi serupa pada tahun sebelumnya.
Serangan ini merupakan yang terbesar pertama terjadi di ibu kota Afganistan sejak kesepakatan damai ditandatangani antara AS dan Taliban pada Sabtu lalu.
Kesepakatan itu bertujuan membawa perdamaian di Afganistan. Namun, ISIS tidak terlibat dalam negosiasi tersebut.
Berdasarkan ketentuan perjanjian, AS dan sekutu NATO-nya akan menarik mundur pasukan mereka dalam waktu 14 bulan.
Sebagai gantinya, Taliban akan mengadakan perundingan dengan pemerintah Afganistan.
Para militan Taliban juga sepakat untuk tidak mengizinkan Al-Qaeda atau kelompok ekstremis lain beroperasi di wilayah yang mereka kuasai.
Upacara yang menandai peringatan 25 tahun kematian pemimpin etnis Hazara, Abdul Ali Mazari, di tangan Taliban disiarkan secara langsung.
Orang-orang tampak melarikan diri ketika mendengar suara tembakan.
Polisi melaporkan, tembakan berasal dari gedung terdekat yang sedang dibangun.
Pasukan khusus bergegas ke tempat kejadian.
Adapun dua orang penyerang bersenjata kini dinyatakan tewas oleh Kementerian Dalam Negeri Afganistan.
https://www.kompas.com/global/read/2020/03/07/144348770/isis-klaim-serangan-di-kabul-32-orang-tewas