"Jika Anda pergi ke restoran barbeku Korea dan mereka tidak memasak daging di depan Anda, itu adalah red flag (tanda bahaya)," tutur Chef Kim.
Menurutnya, memasak daging di depan pelanggan adalah tanda kualitas daging yang baik. Hal tersebut juga menandakan konsistensi dengan tradisi barbeku Korea yang merayakan kebersamaan.
Ia menekankan bahwa kebiasaan ini memberi makna penting bagi masyarakat Korea.
Meskipun sebagian besar koki barbeku Korea membiarkan pelanggan memanggang daging sendiri sebagai bagian dari tradisi, tapi di beberapa restoran, mereka mengutamakan memasak daging dengan sempurna untuk memastikan kualitasnya.
Selain itu, pelanggan tidak perlu menunggu lama atau memasak makanan mereka sendiri di restorannya.
Baca juga:
Ia mengatakan, ada beberapa restoran barbeku yang tidak terlihat seperti restoran barbeku tradisional. Contohnya, restoran yang menggunakan lampu sorot berkedip-kedip dan elemen yang mirip akan klub malam.
Akan tetapi, restoran dengan suasana tersebut mungkin berhasil bagi orang lain.
"Bagi saya, barbeku Korea adalah pergi ke tempat di mana Anda bisa melihat orang-orang yang makan bersama Anda. Tempatnya tidak gelap dan Anda benar-benar bisa mendengar mereka," ucapnya.
Ia melanjutkan, barbeku Korea adalah tentang suasana terang dan ramai sehingga pelanggan bisa mendengar suara orang-orang serta menikmati makanan dan minuman.
Mereka pun bisa bersantap sambil mengobrol dengan teman-teman. Mirip dengan suasana barbeku di halaman belakang rumah.
Baca juga: Resep Corndog Sosis ala Amerika, Lebih Simpel dari Versi Korea
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram