KOMPAS.com - Makanan sehat sering dikaitkan dengan harga tinggi. Padahal, sajian yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi tersebut, tidak harus mahal.
Hal itu disampaikan oleh Fernando David Lahea, pemilik restoran makanan sehat Guudfood saat ditemui Kompas.com, Selasa (6/12/2022).
Menurut dia, pemilihan bahan menjadi salah satu penyebab mahalnya makanan sehat di Indonesia.
"Yang bikin mahal itu ketika membuat makanannya sama persis seperti di luar negeri," kata David.
Baik gambaran menu komplet, pelengkapnya, hingga bahan makanan yang digunakan memakai produk yang sama.
Padahal, menurut David, pembuatan sajian sehat tidak harus memakai sayur, buah, atau daging impor. Bisa dimulai dari produk lokal.
Baca juga:
Gado-gado dan karedok, misalnya. Ia mencontohkan dua makanan sehat sederhana yang populer di Indonesia ini.
Tidak ada salahnya juga bila membuat menu sehat seperti tren di luar negeri dengan memakai daging, sayur, atau saus tertentu, apalagi untuk berjualan.
"Bisa juga tetap membuat menu seperti di luar negeri, tetapi pakai bahan kayak selada romaine, jagung, cherry, atau tomat lokal," ujarnya.
Selain menikmati rasa dan nutrisi dari makanan sehat, pembuatan menu ala luar negeri juga dapat menarik perhatian pelanggan saat menjualnya.
Perencanaan menu sehat bisa dilanjutkan dengan menyesuaikan takaran gizi masing-masing sajian, mulai dari karbohidrat, protein, hingga vitamin.
"Paling konsultasi (ke ahli gizi) pas pertama mulai. Sekarang di internet juga tersebar (takaran gizi), semuanya bsia diukur," kata David.
Baca juga: