Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Roti Maryam, Penganan Tanpa Ragi yang Berasal dari India?

Kompas.com - 28/04/2022, 16:06 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kedai roti maryam mulai menjamur beberapa tahun belakangan di banyak titik kota di Indonesia.

Biasanya, kedai roti maryam terdapat di dalam stasiun kereta atau pinggir jalan yang ramai lalu lintas.

Roti maryam sendiri diketahui berasal dari India. Di India, roti maryam lebih dikenal dengan nama roti canai atau roti cane.

"Roti maryam itu sebenarnya sebutan untuk di Indonesia. Di sini, penjual roti canai yang dulu dikenal itu namanya Ibu Maryam, jadi produknya dijual di Jakarta. Sebenarnya, nama aslinya itu roti canai," kata Head Chef of Bogasari Baking Center Haryanto.

Selain di Indonesia, roti maryam atau roti canai juga terkenal di beberapa negara Asia lainnya, seperti Malaysia dan Singapura.

Di Malaysia, roti pipih ini cukup dikenal luas. Bahkan dipercaya bahwa resep roti canai pertama kali dibawa oleh pekerja India yang merantau ke Malaysia, seperti dikutip Taste Atlas.

Baik di India, Malaysia, atau Indonesia, roti maryam memiliki bentuk serupa, yakni bulat pipih dan bertekstur kering.

Cita rasanya juga sama. Roti maryam atau roti canai memiliki rasa tawar dan sedikit gurih sehingga kerap disajikan sebagai pelengkap kari ayam atau kari kambing.

Baca juga:

Adonan tidak pakai ragi

Ilustrasi ragi kering yang sedang diaktifkan. SHUTTERSTOCK/ Yulia.Panova Ilustrasi ragi kering yang sedang diaktifkan.

Sama halnya dengan roti kebanyakan, roti maryam terbuat dari campuran tepung, lemak, dan telur.

Hanya saja, roti maryam tidak menggunakan bahan pengembang sama sekali, termasuk ragi yang umum dipakai dalam resep roti.

Meski begitu, Haryanto mengatakan, adonan roti maryam tetap membutuhkan pengistirahatan sebanyak dua kali.

"Roti maryam ini yang jelas kita gunakan terigu protein tinggi karena produk ini kita butuh elastisitas lebar seperti martabak telur," kata Haryanto dalam acara pelatihan di Bogasari Baking Center Haryanto, Senin (25/4/2022).

Pasalnya, tanpa campuran ragi atau pengembang lainnya, gluten dalam terigu protein tinggi harus diistirahatkan agar adonan tidak pecah dan keriput.

"Jadi intinya setiap adonan yang mengandung gluten perlu diistirahatkan minimal 10 menit. Kalau roti maryam ini minimal dua jam," ujar Haryanto.

Selain penggunaan jenis terigu khusus, lemak yang dipakai untuk membuat roti maryam juga berbeda dengan kebanyakan roti.

Bukan margarin atau mentega, Haryanto mengatakan, lemak roti maryam atau roti canai biasanya berupa ghee atau minyak samin.

"Dia pakai ghee jadi aromanya lebih cenderung kayak minyak samin, aromanya khas, krispinya dapat," kata Haryanto.

Campuran bahan kering, lemak, dan telur yang sudah menyantu dalam adonan roti maryam kemudian bisa dibentuk melingkar seperti obat nyamuk bakar.

Selanjutnya, roti maryam bisa dimasak dengan api kecil dan sedikit minyak hingga matang dan berwarna coklat kehitaman.

Baca juga:

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com