Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kroket Premium dari Toko Daging di Jepang, Panjang Antrean 43 Tahun

KOMPAS.com - Asahiya, toko daging yang menjual kroket di Jepang, sudah memiliki daftar tunggu pesanan yang jika diurutkan berdasarkan jumlah produksi mencapai 43 tahun ke depan.

Dilansir dari CNN, pada 2022, daftar tunggu kroket ini hanya 30 tahun, sebelum akhirnya bertambah 13 tahun pada 2024.

Sebelumnya toko daging ini hanya memproduksi 200 kroket dalam seminggu, hingga akhirnya memutuskan membuat 200 kroket per hari.

Nama makanannya adalah Extreme Croquettes, dibuat dari daging sapi kobe premium dan dijual dengan harga terjangkau.

Sebelum 2017, satu Extreme Croquettes dijual seharga 1,8 dollar AS atau setara Rp 28.000. Kini, naik menjadi dua kali lipat, yakni 3,40-3,65 dollar AS atau setara Rp 57.000 untuk satu kroket.

Harga kroket ini dianggap murah karena kualitas bahannya premium dan dibuat segar setiap hari tanpa bahan pengawet.

Asahiya memilih daging sapi kobe betina berusia tiga tahun dengan peringkat A5 dan kentang dari peternakan lokal.

Bahan baku berupa daging sapinya saja sudah dijual 2,7 dollar AS atau setara Rp 42.000 saat harga kroketnya masih 1,8 dolar AS.

Toko daging di Takasago, Prefektur Hyogo, Jepang Barat itu mendapat pesanan membludak sejak 2016. Mulanya, waiting list atau antrean tunggu kroket di Asahiya mencapai 14 tahun.

Saat itu, ada puluhan ribu pelanggan yang terus menelepon hingga membuat Shigeru Nitta, pemilik Asahiya generasi ketiga, menutup restorannya sementara waktu.

Nitta kembali membuka restorannya pada 2017 dan masih mendapatkan respons yang sama dari pelanggan yang menantinya.

"Tapi sejak ekspor daging sapi kobe dimulai, harga daging sapi naik dua kali lipat sehingga fakta produksi kroket yang defisit (rugi) tidak berubah,” kata Nitta

Terbaru, Nitta mengungkapkan bahwa ada 63.000 orang yang "mengantre" demi mendapatkan kroketnya pada Januari 2024.

Bila pelanggannya menerima pesanan kroket mereka pada hari ini, berarti sudah memesan sekitar 10 tahun lalu.

Lamanya antrean kroket di restoran legendaris sejak 1926 ini membuat Nitta harus menelpon kembali pelanggan seminggu sebelum kroketnya dikirim.

Produksi kroketnya pun meningkat. Dari 200 kroket seminggu, menjadi 200 kroket per hari.

“Saya merasa kasihan karena mereka harus menunggu. Saya memang ingin membuat kroket dan mengirimkan secepatnya, tapi jika saya melakukannya, tokonya akan bangkrut," ujar dia.

Sebab, kroket ini bukanlah produk utamanya. Asahiya sejatinya adalah toko daging yang menjual daging sapi kobe unggulan.

Kroket dan olahan daging sapi lainnya merupakan produk promosi restoran ini karena sebenarnya tidak ada laba yang diambil.

Untungnya, Nitta mengaku bahwa cara ini adalah strategi bagus karena sebagian besar orang yang mencoba kroketnya, juga memesan daging sapi kobe.

Sebelum dikenal luas oleh masyarakat Jepang, Asahiya pertama kali menampilkan produknya di situs online pada 1999.

Extreme Croquettes dijual pada tahun yang sama sebagai produk uji coba. Nitta menyadari bahwa pelanggannya ragu-ragu membayar sejumlah besar uang untuk membeli daging sapi premium secara online.

“Kami menjual daging sapi yang dipelihara oleh orang-orang yang kami kenal. Toko kami hanya menjual daging yang diproduksi di Prefektur Hyogo, baik itu daging sapi kobe, daging babi kobe, atau ayam tajima,” kata Nitta.

Meskipun harus merugi selama lebih dari 40 tahun ke depan, Nitta tak berencana menutup tokonya.

“Saya mendapat banyak pesanan dari pulau-pulau terpencil. Kebanyakan dari mereka pernah mendengar daging sapi Kobe di TV, tetapi belum pernah mencicipinya karena harus pergi ke kota jika ingin mencobanya," jelasnya.

"Saya menyadari bahwa banyak sekali orang yang belum pernah makan daging sapi Kobe," ungkap dia.

“Oleh karena itu, saya terus menawarkan kroket sebagai uji coba dan mendapatkan lebih banyak pesanan daging sapi Kobe jika mereka menyukainya,” tambahnya.

Pengalaman paling sulit dilupakan adalah ketika kroket buatannya dijadikan motivasi oleh pasien kanker untuk menjalani operasi.

Nitta berharap, dengan mengajak lebih banyak orang menikmati daging sapi Kobe, ketenaran kroket ini dapat membantu memajukan industri lokal.

Kini, lokasi Asahiya ada dua, di Kota Takasago dan Kota Kobe. Bila ingin datang dan menikmati daging sapi kobe tanpa antre, bisa memesan kroket Tor Road dan Kitanozaka.

Nama kroket tersebut diambil dari nama jalan. Tor Road menggunkan bagian short loin dan chuck, kemudian dijual 3,1 dollar AS atau setara Rp 48.000, lalu Kitanozaka dibuat dari daging sapi tanpa lemak dan dijual 2,4 dollar AS atau setara Rp38.000.

https://www.kompas.com/food/read/2024/01/25/110700575/kroket-premium-dari-toko-daging-di-jepang-panjang-antrean-43-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke