Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Lontong Balap, Makanan Khas Surabaya yang Dijual Berbalapan?

KOMPAS.com - Asal-usul lontong balap berkaitan dengan nama sajiannya. Namun, bukan berarti lontongnya berbalapan.

Kata balap justru ditambahkan untuk mengingat cara pedagang menjajakan makanan ini pada zaman dulu.

"Waktu itu yang jualan lontong balap satu kampung. Kalau pagi pas mau menjajakan makanan ini, ke luar rumahnya membawa pikulan bersamaan, beriringan," kata Aris, pemilik Lontong Balap Pak Gendut generasi ketiga.

"Memberikan kesan yang menjual lontong balap ini kok balapan," tambahnya saat ditemui Kompas.com di Festival Jajanan Bango 2023, Jumat (27/10/2023).

  • Lontong Balap Pak Gendut, Kuliner Surabaya Legendaris Sejak 1958
  • Sejarah Lontong Balap Khas Surabaya
  • Resep Lontong Balap Surabaya, Masakan Bumbu Petis yang Gurih Segar
  • Resep Lento Khas Jawa Timur, Pelengkap Lontong Balap

Sejarah lontong balap ini pertama kali bermula di Jalan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, kemudian menyebar ke daerah lainnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Sisno, pemilik sekaligus generasi tiga Lontong Balap Cak Pri di Jalan Kebalen (Sampoerna), Surabaya.

Menurut kakeknya yang sudah berjualan lontong balap sejak 1913, banyak yang berjualan makanan ini di dekat kebun binatang.

Namun, pada lebih dari 100 tahun lalu, namanya belum lontong balap.

"Setiap pagi mereka keluar naik sepeda untuk menjual lontong dan saling berkebut-kebutan," kata Sisno, dikutip dari berita Kompas.com.

Lontong balap tetap eksis hingga kini, bahkan kian populer di dalam dan luar Surabaya.

Sepiring lontong balap dibuat dari potongan lontong, taoge, tahu putih, lento, dan sambal petis.

Sementara bumbu dan rempahnya terdiri dari bawang merah dan putih, jahe, garam, merica, jahe, serta kecap sebagai pelengkap.

Pembuatan lontong balap dimulai dengan memasak kuahnya, di mana tumisan bumbu dan rempah ditambahkan air hingga mendidih.

Sambal petis dibuat terpisah, dari cabai, bawang putih, kecap, garam, dan petis udang, sepeti dikutip buku "Jajanan Kaki Lima Khas Surabaya" (2013) oleh Linda Carolina Brotodjojo terbitan Gramedia Pustaka Utama.

Kemudian, tauge, potongan tahu, lontong, dan lento yang sudah disusun di piring akan disiram dengan kuahnya.

"Lento itu bulat-bulat, dibuatnya dari kacang dan tepung," ujar Aris.

Campuran bahan untuk membuat lento akan dibentuk, lalu digoreng sebelum disajikan dengan bahan lontong balap lainnya.

Buku digital "Jajanan Kaki Lima Khas Surabaya" (2013) oleh Linda Carolina Brotodjojo terbitan Gramedia Pustaka Utama tersedia online di Gramedia.com.


https://www.kompas.com/food/read/2023/11/05/160400975/apa-itu-lontong-balap-makanan-khas-surabaya-yang-dijual-berbalapan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke