Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Kekurangan Omega 3 dan 6 dalam Makanan untuk Anak-anak

KOMPAS.com - Prof. Dr. Ir. Made Astawan, MS, pakar teknologi pangan, menyampaikan pentingnya asupan omega 3 dan 6 bagi anak.

Asam lemak omega 3 terbagi menjadi Docosahexaenoic acid (DHA), Eicosapentaenoic acid (EPA), dan Alpha-linolenic acid (ALA) yang masing-masing memiliki fungsi untuk menunjang perkembangan otak anak.

Sementara itu, asam lemak omega 6 terbagi menjadi linolenic acid (LA) dan arachidonic acid (ARA) yang memiliki fungsi utama sebagai sumber energi.

"Ada konsep 1.000 hari pertama dalam kehidupan, sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun, itu adalah masa emas untuk perkembangan otak," ujar Made dalam konferensi pers BlueBand, Kamis (24/8/2023).

Otak akan berkembang sebanyak 80 persen sejak dalam kandungan dan sisanya akan berkembang perlahan selama usia 2-18 tahun.

Asam lemak omega 3 biasa didapatkan dari protein hewani, sedangkan omega 6 banyak terkandung dalam jenis protein nabati.

Beberapa makanan sumber omega 3 dan 6 adalah makarel, salmon, sarden, telur, tempe, kod, dan biji chia untuk mendukung fungsi kesehatan otak. 

Bila asupan gizi ini tidak terpenuhi, sejumlah dampak kekurangan omega 3 dan 6 akan terjadi pada anak, seperti dijelaskan Made.

Perkembangan otak anak menjadi masalah pertama. Fungsi kognitif, konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajarnya tidak maksimal.

Selanjutnya, koordinasi motorik dan kemampuan fisik anak yang asupan omega 3 dan 6 tidak tercukupi, pun akan terbatas.

Anak yang kurang asupan omega 3 dan 6 juga bisa mengalami masalah penglihatan dan gangguan mata.

"DHA itu sangat penting untuk proses penglihatan, khususnya retina" ujar Made.

Kecemasan dan depresi juga memengaruhi mood anak yang berhubungan dengan fokus belajar dan konsentrasi.

  • Resep Orek Tempe, Bisa Basah atau Kering
  • Resep Tempe Bacem dengan Bumbu Sederhana Pakai Air Kelapa
  • Resep Sate Lilit Tempe, Olahan Protein Nabati Mudah Dibuat 

Kekurangan omega 3 dan 6 juga berdampak pada masalah pertumbuhan dan perkembangan
normal sel-sel tubuh.

Made mengatakan, anak terlahir dengan kurang lebih 100 milyar sel telur. Namun, tidak semua berfungsi untuk kesehatan.

"Sesungguhnya, kita memiliki anak cerdas atau tidak cerdas itu bisa dirancang melalui menu makanan sampai anak itu berusia lima tahun. Baru diberi latihan, pendidikan, dan sebagainya," ujar Made.

Dampak kekurangan omega 3 dan 6 lainnya meliputi kulit kering dan ruam, risiko masalah kardiovaskular pada anak-anak di kemudian hari, serta daya tahan tubuh rentan terkena infeksi dan penyakit.

Anak dengan asupan omega 3 dan 6 yang tidak cukup berpotensi terkena penyakit kardiovaskular saat dewasa.

Made mengatakan, orang tua bisa meningkatkan asupan omega 3 dan 6 melalui konsumsi protein hewani dan nabati.

Misalnya, mengolah ikan salmon, kod, atau sarden yang termasuk sumber omega 3.

Bisa juga dengan memiliki kacang-kacangan, seperti almond, sebagai camilan anak untuk memenuhi kebutuhan omega 6.

Pemilihan minyak nabati alternatif, seperti minyak zaitun, minyak jagung, dan margarin fortifikasi juga bisa dilakukan untuk memperkaya asupam omega 3 dan 6. 

  • 4 Manfaat Konsumsi Kulit Ikan, Tinggi Omega-3
  • Manfaat Telur Omega 3, Apa Bedanya dengan Telur Ayam Biasa?
  • Cara Bedakan Telur Ayam Biasa dengan Omega 3, Jangan Sampai Tertipu

https://www.kompas.com/food/read/2023/08/27/150300375/dampak-kekurangan-omega-3-dan-6-dalam-makanan-untuk-anak-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke