Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Produk Rekayasa Genetik Kedelai di Indonesia, Salah Satunya Yoghurt

KOMPAS.com - Ketua Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik Bambang Prasetyo mengatakan bahwa kedelai merupakan produk komoditi yang memiliki dampak besar terhadap perekonomian masyarakat.

Hal ini ia sampaikan saat acara seminar "The 1st Soyfood and Beverages Symposium: The Future Of Soyfood and Beverages Busines" pada Selasa (30/8/2022). 

"Kedelai sudah banyak menghidupkan UMKM, oleh karena itu terjadilah banyak gejolak UMKM kedelai di Indonesia," kata Bambang.

Sebagai bentuk penunjang produksi kedelai, teknologi rekayasa genetik menajdi salah satu cara yang digunakan oleh produsen untuk keperluan komersial.

Bambang mengatakan hingga saat ini setidaknya ada sekitar sembilan olahan turunan produk rekayasa genetik kedelai di Indonsia.

  • Apakah Produk Rekayasa Genetik Kedelai Halal?
  • Sejarah Kedelai, Masuk ke Indonesia Sejak Abad Ke-16

1. Yoghurt

Yoghurt dibuat dari susu sapi yang difermentasikan. Meskipun sapi bukanlah hasil dari produk rekayasa genetik, tetapi makanan berbahan dasar kedelai atau jagung sebagai pakan sapi bisa jadi merupakan produk rekayasa genetik.

Produk rekayasa geenetk yang dikonsumsi oleh sapi memungkinan untuk mempercepat pertumbuhan sapi serta membantu sapi perah menghasilkan susu lebih banyak.

2. Dressing salad

Salad kerap dijadikan sebagai pilihan makanan untuk orang yang sedang diet atau ingin menjalani hidup sehat. 

Mungkin kamu sudah yakin dengan sayur organik yang digunakan untuk isian salad. Tetapi jangan lupakan dressing saladnya. Dressing salad diproduksi dari jagung, kedelai, dan minyak canola yang merupakan produk rekayasa genetik.

3. Granola

Granola merupakan salah satu pilihan untuk isian smoothie yang kerap digunakan. Meskipun terlihat sehat dan alami, tetapi granola berpotensi mengandung kedelai, jagung, dan gula yang juga merupakan produk rekayasa genetik.

4. Burger vegetarian

Burger vegetarian kerap menjadi pilihan orang yang ingin makan makanan cepat saji tapi tetap sehat.

Meskipun nampak sehat, tetapi ingat bahwa kedelai yang digunakan untuk membuat burger vegetarian sebagian besar ditanam di Amerika Serikat. 

Sebagaimana dijelaskan bahwa Amerika merupakan salah satu negara pengimpor kedelai. Ini tidak menutup kemungkinan kedelai yang dihasilkan merupakan produk rekayasa genetika.


5. Labu musim panas

Summer squash atau labu musim panas ialah labu yang dipanen saat belum matang. Warnanya kuning dan biasa diolah menjadi sayuran.

Sebelum membelinya pastikan dulu bahwa labu ditanam secara organik, karena tidak menutup kemungkinan pupuk yang digunakan bukan berasal dari pupuk organik.

6. Gula pada aspartame

Makanan yang mengandung aspartame atau pemanis buatan biasanya merupakan produk rekayasa genetik. Beberapa di antaranya seperti makanan low sugar, sugar free, minuman bersoda, es krim, sirop, kue, dan bahkan vitamin.

7. Minuman protein (bubuk)

Kamu tentu pernah mencoba minuman seduhan yang biasa ditemukan di pasaran. Perhatikan komposisi minuman tersebut, karena bisa jadi ada kandungan kedelai di dalamnya.

Ini umumnya dapat ditemukan pada minuman protein khusus untuk orang-orang yang ingin menambah massa otot.

8. Margarin

Margarin dibuat dari minyak canola dan minyak sayur. Menghindari produk rekayasa genetik, kamu bisa pilih butter yang mengandung komposisi bahan organik.

9. Roti gandum utuh

Apabila membeli roti gandum, perhatikan komposisi bahan yang digunakan. Biasanya roti gandum utuh dibuat dari kadar fruktosa yang tinggi, minyak, serta tepung kedelai.

Proses produksi roti gandum dalam jumlah besar tentu membutuhkan pasokan kedelai yang besar pula. Sehingga tidak menutup kemungkinan bahan baku yang digunakan juga termasuk produk rekayasa genetik.

https://www.kompas.com/food/read/2022/08/31/083300275/9-produk-rekayasa-genetik-kedelai-di-indonesia-salah-satunya-yoghurt

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke