Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sekarang Bisa Lacak Asal Pisang Mas Lewat Teknologi Blockchain

KOMPAS.com - Produsen buah lokal ternama Sunpride meluncurkan teknologi blockchain traceability untuk meningkatkan keamanan pangan buah segar miliknya pada Jumat (10/12/2021).

Blockchain traceability akan mengidentifikasi tahapan pisang mas sebagai buah pertama yang mengimplementasikan teknologi ini.

Seluruh proses buah tersebut, mulai dari asal tanam hingga distribusi yang akan terdata langsung dalam sistem.

"Kami ingin menggunakan teknologi blokchain untuk mengedukasi customer," jelas Cindyanto Kristian, Chief Executive Officer PT Sewu Segar Nusantara dalam acara Media Launch Virtual.

"Mereka tahu sebenarnya ini pisang mas yang ditanam di mana, petaninya siapa, siapa yang menjual, siapa yang packing, dan akhirnya masuk ke rak pelayanan Super Indo," kata Cindyanto.

Super Indo merupakan retail pertama yang digandeng oleh Sunpride untuk menjual pisang mas asal kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini di seluruh gerai Super Indo di Jakarta dan Surabaya.

Sunpride akan mencantumkan label kode QR untuk setiap sisir pisang yang dipanen dan masuk ke dalam Super Indo.

Selanjutnya, konsumen dapat memindai dan mengetahui informasi mengenai buah yang dibelinya.

"Teknologi blokchain ini akan ada jejak digitalnya, jadi tidak bisa diutak-atik, harus real time supaya transparasi datanya sudah ada. Ini salah satu cara kami bagaimana me-deliver bahwa ini adalah produk yang baik," tutur Cindyanto.

Super Indo menyambut baik kerjasamanya bersama Sunpride untuk memasarkan produk buah lokal berkualitas dengan teknologi blockchain.

  • Penjual Kopi Keliling Starling Jakarta Terhubung Lewat Teknologi pada Agustus 2020
  • Filosofi Pisang Raja dalam Hantaran Pernikahan Jawa
  • Teknologi untuk Kurangi Limbah Makanan di Rantai Pasok Pangan

"Ini merupakan kerjasama strategic yang sejalan dengan visi perusahaan," tutur Donny Ardianta Passa, VP of Buying & Inderect Procurement PT Lion Super Indo.

Ia menyebutkan Super Indo memiliki tujuan untuk menyediakan makanan sehat, mudah didapat, dan terjangkau di mana saja dan kapan saja serta sejalan dengan strategi Super Indo yang transparan, dapat dilacak, dan berkelanjutan.

Teknologi blockchain traceability buah pertama di Indonesia ini juga disambut baik oleh pemerintah.

R. R. Yuli Sri Wilanti, S.Pi., M.P., Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultural Kemenko Perekonomian menuturkan, blockchain tracebility mampu membantu masyarakat Indonesia menulusuri produk mulai dari hulu hingga hilir.

"Ini menjadi sangat penting karena kita ingin melihat langsung bagaimana sebetulnya suatu produk atau bahan makanan itu diproduksi sehingga konsumen bisa yakin bahwa komoditas yang dihasilkan petani atau pelaku usaha sudah betul-betul bisa dipertanggungjawabkan," kata Yuli.

Cindyanto berharap, peluncuran teknologi kelengkapan data digital yang dilakukan Sunpride pada usia ke-26 ini dapat menjangkau lebih banyak jenis buah.

Selain itu bisa menjangkau lebih banyak rekanan petani serta retail untuk memasarkan produknya.

"Kami melakukan kemitraan di Lampung, Lumajang, Jawa Barat, dan Bali. Ini tentunya petani mitra kami, harus kami bantu untuk bagaimana mendapatkan standar kualitas mereka, " ujar Cinyanto.

"Makanya blockchain tracebility itu kami juga harus memberdayakan petani-petani di luar kami yang kami ingin hasil tanaman mereka bisa dipasarkan bersama," pungkasnya.

  • Resep Pisang Goreng Crispy dengan Aneka Isian, Cocok untuk Jualan
  • Sunpride Gandeng Liliyana Natsir untuk Kampanye Buah Tahunan
  • 7 Buah yang Kulitnya Justru Banyak Nutrisi, Jangan Dikupas

https://www.kompas.com/food/read/2021/12/11/150300475/sekarang-bisa-lacak-asal-pisang-mas-lewat-teknologi-blockchain

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke