Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sambut HUT Jakarta, Yuk Cicipi 6 Kuliner Legendaris DKI Favorit Alika Islamadina Ini

KOMPAS.com – Sebagai ibu kota negara Indonesia, Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta memiliki segudang histori yang patut dijaga dan dilestarikan. Histori ini termasuk berbagai kuliner khas yang melegenda.

Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta ke-494 yang jatuh setiap 22 Juni, ShopeePay bersama musisi muda Alika Islamadina, mengajak masyarakat untuk turut melestarikan budaya dan sejarah DKI dengan mencicipi sederet suguhan #JajananLokal khas Jakarta.

Head of Campaigns and Growth Marketing ShopeePay Cindy Candiawan berharap, hadirnya program #JajananLokal di 13.000 merchant kuliner dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk mengenal kuliner lintas generasi yang lekat dengan sejarah Kota Jakarta.

“Selain itu, program ini juga hadir untuk membangkitkan industri makanan dan minuman lokal sejalan dengan semangat “Jakarta Bangkit”, tema besar HUT Jakarta yang diusung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” kata Cindy, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Senin (21/3/2021).

Sementara itu, Alika mengaku, sejak kecil ia sangat dekat dengan berbagai santapan legendaris Jakarta. Ini karena dirinya besar di tengah keluarga berdarah Betawi.

“Untuk itu, di kesempatan spesial ini, saya bersama ShopeePay ingin mengajak generasi muda untuk sama-sama melestarikan budaya serta warisan legendaris kota Jakarta dalam program #JajananLokal,” kata Alika.

Dalam perjalanan napak tilas kuliner khas Jakarta itu, Alika berkesempatan mengunjungi enam tempat makan favoritnya dan merekomendasikan kepada pembaca yang ingin mencoba.

Secangkir es kopi yang wangi dan nikmat dari kedai Kopi Es Tak Kie dapat menjadi tujuan pertama dalam perjalanan napak tilas kuliner Jakarta.

Didirikan oleh seorang perantau dari Tiongkok bernama Liong Kwie Tjong, Kopi Es Tak Kie merupakan kedai kopi legendaris yang sudah ada di Jakarta sejak 1927.

Nama Tak Kie sendiri mengandung pesan khusus yang ingin disampaikan oleh pemiliknya, yaitu agar para penerus selalu tampil sederhana dan bekerja keras.

Memasuki generasi ketiga, Kopi Es Tak Kie kini telah memiliki lima cabang.

Dengan tetap menjaga cita rasa klasik secara turun-temurun, Kopi Es Tak Kie senantiasa beradaptasi dengan perkembangan zaman melalui berbagai cara, mulai dari promosi di media sosial hingga menyediakan layanan pembayaran digital.

2. Soto Betawi H. Ma’ruf (1943)

Soto Betawi bisa menjadi pilihan saat ingin napak tilas sembari mencari kudapan makan siang.

Sebelum Jakarta merdeka, tepatnya pada 1940-an, orang Betawi asli Cikini bernama Haji Ma'ruf memilih berjualan soto pikul keliling.

Pada 1960-an, dia pun mulai mendirikan tenda yang berkembang menjadi sebuah restoran di daerah Cikini, Jakarta Pusat.

Hadir dengan keunikan tersendiri, Haji Ma'ruf menambahkan sedikit susu sapi murni untuk membuat kuah sotonya menjadi semakin gurih dan kental.

Di balik kesederhanaan semangkuk soto Betawi H. Ma'ruf, tersimpan kisah perjalanan kota Jakarta dari zaman sebelum merdeka hingga menginjak era digital seperti sekarang.

3. Mie Gondangdia (1968)

Jika Soto Betawi dirasa kurang untuk makan siang, mie legendaris yang sudah berdiri sejak 1968 ini wajib dicicipi.

Berlokasi di Jalan RP Soeroso Nomor 36, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kedai Mie Gondangdia memang cukup unik. Pasalnya, tidak ada plang atau penanda di depan gerainya.

Memasuki generasi ke-4, Mie Gondangdia masih mempertahankan resep dan cita rasa autentiknya.

Tekstur mie yang kenyal dicampur potongan ayam, sawi, jamur, dan bumbu rahasia, mampu menarik perhatian banyak orang, termasuk Presiden ke-5 Republik Indonesia (RI) Megawati Soekarnoputri.

Walau telah menjadi saksi sejarah, Mie Gondangdia terus beradaptasi dengan perubahan zaman, seperti menghadirkan layanan pembayaran digital.

4. Es Pluit Acen (1985)

Usai menyantap makanan berat, napak tilas kuliner perlu diselingi penyegar dahaga dengan mengunjungi kedai es legendaris Jakarta, yaitu Es Pluit Acen.

Hadir sejak 1985, Es Pluit Acen menjadi destinasi jajanan favorit warga Jakarta. Kedai ini menyajikan 24 varian es beserta 30 jenis topping pendamping yang dapat dipilih sesuai selera.

Di tengah banyaknya varian es saat ini, kesegaran dan cita rasa khas yang ditawarkan Es Pluit Acen tetap memiliki tempat khusus di hati masyarakat.

Di tempat ini, masyarakat juga dapat membayar melalui pembayaran digital seperti ShopeePay. Ini dilakukan untuk mengurangi kontak fisik sebagai upaya menaati protokol kesehatan (prokes).

5. Sop Buntut Ibu Samino (1973)

Selain Soto Betawi dan Mie Gondangdia, masyarakat dapat mencoba hidangan klasik Sop Buntut Ibu Samino.

Berdiri sejak 1973 di Bendungan Hilir, Sop Buntut Ibu Samino kini sudah memiliki 11 cabang yang tersebar di berbagai wilayah.

Para penggemar Sop Buntut Ibu Samino tentunya sudah tak asing dengan beberapa menu andalannya, mulai dari Sop Buntut Bakar, Sop Buntut Balado, hingga Sop Buntut Goreng.

Walaupun tetap menjaga autentisitas rasa dan kesederhanaan di gerainya, Sop Buntut Ibu Samino turut menyediakan layanan pembayaran digital untuk memudahkan masyarakat.

6. Sate Sambas Udin Kelana (1960-an)

Dari sekian banyak pedagang yang ada di Jalan Sambas, Gerobak Sate Udin Kelana adalah salah satu penganan ikonik yang sudah ada sejak 1960-an.

Gerai Sate Sambas Udin Kelana ini cocok untuk menutup napak tilas kuliner Jakarta sebagai hidangan makan malam.

Sate Sambas Udin Kelana dikenal dengan potongan daging ayamnya yang besar dan empuk, ditambah dengan siraman bumbu kacang kental, irisan cabai, serta bawang merah.

Perpaduan yang lezat ini membuat para pelanggan setia enggan berpindah hati.

Sate Udin Kelana pun menyediakan menu unik, yaitu telur ayam muda yang dibakar bersama daging dan kulit ayam yang renyah.

Jika tertarik Anda bisa menikmati enam kuliner tersebut melalui program #JajananLokal. Melalui, program ini Anda dapat menikmati cashback sebesar 60 persen saat mencicipi berbagai kudapan lezat di 13.000 merchant kuliner.

Adapun cara mendapatkan cashback adalah dengan masuk ke aplikasi Shopee, kemudian pilih menu “Deals Sekitarmu”.

Setelah itu, temukan banner “Voucher Jajanan Lokal Cashback 60 Persen”. Anda bisa membeli voucher jajanan lokal dengan harga Rp 100 saja.

Kunjungi merchant favorit yang berpartisipasi dalam program #JajananLokal dan gunakan metode pembayaran digital ShopeePay untuk membayar pesanan.

Voucher cashback 60 persen akan terpasang secara otomatis pada saat pembayaran

Selama berpartisipasi dalam program #JajananLokal, masyarakat diminta untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes).

“Kami himbau (masyarakat) untuk tetap menerapkan prokes, menjaga jarak, menggunakan pembayaran digital nirkontak ShopeePay, untuk meminimalisir kemungkinan penyebaran virus, serta lebih baik melakukan pemesanan take away,” pesan Head of Campaigns and Growth Marketing ShopeePay Cindy Candiawan.

https://www.kompas.com/food/read/2021/06/22/102400775/sambut-hut-jakarta-yuk-cicipi-6-kuliner-legendaris-dki-favorit-alika

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke