Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengusaha Travel di Bandung Banting Setir Buka Restoran demi Karyawan

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat berbagai sektor terpuruk, termasuk sektor pariwisata.

Sejumlah agen perjalanan terpaksa tutup total dan merumahkan karyawan, maka hal berbeda dilakukan pengusaha dari Bandung,  Jawa Barat ini.

Edwin Miftahudin, seorang pebisnis travel haji dan umrah Kota Bandung tidak menyerah begitu saja kala pandemi menghantam bisnis travel haji dan umrahnya.

Alih-alih menyerah dan gulung tikar, Edwin berputar haluan merintis usaha di bidang kuliner. Bisnis itu adalah restoran bebek bernama Bebek Cenghar di Jalan Buah Batu, Kota Bandung, Senin (7/12/2020).

Hal ini dia lakukan untuk menyelamatkan nasib para karyawannya yang terancam nganggur saat bisnis travelnya terhenti.

Bisnis kuliner dipilih Edwin karena dianggap sebagai bisnis yang cukup stabil pada masa pandemi.

Masyarakat sudah pasti akan terus membutuhkan pasokan makanan sebagai kebutuhan pokok sehari-hari.

Lewat bisnisnya, Edwin bisa tetap mempekerjakan para pegawainya di travel.
Tak hanya itu, ia juga Edwin juga bisa melibatkan peternak bebek, petani, dan pengendara ojek online.

"Seandainya saya berpikir egois sendiri, ya sudah para karyawan dirumahkan tanpa digaji karena pandemi," ujar Edwin melalui wawancara Tribun Jabar, Senin (7/12/2020).

"Saya juga harus berpikir bagaimana para karyawan biar tetap berpenghasilan, termasuk bagaimana sekaligus membuka lapangan kerja, karena meski pandemi, ekonomi itu tetap berputar,"

Edwin menuturkan bahwa Bebek Cenghar mengusung tagline "Rajanya Bebek Pedas".

Lewat sejumlah riset kecil, Bebek Cenghar melahirkan menu makanan yang diinginkan masyarakat. Andalannya adalah aneka sambal pedas untuk menikmati bebek.

Bebek Cenghar tergolong sebagai resto yang menyediakan sajian bebek dengan harga terjangkau. Harga makanan yang paling mahal sebesar Rp 36.000.

Bebek Cenghar memilih menyajikan bebek lokal daripada bebek hibrida, karena daging bebek lokal yang lebih banyak.

"Kalau di ayam hibrida itu bisa disebut ayam boiler, kalau yang lokal bisa disebut kampung. Kami lebih memilih yang kampung ini, yang lokal, biar lebih sehat, dagingnya juga lebih banyak dibanding hibrida," kata Edwin.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Perjuangkan Nasib Karyawan, Pengusaha Travel Banting Setir Buka Bebek Cenghar ,

https://jabar.tribunnews.com/2020/12/07/perjuangkan-nasib-karyawan-pengusaha-travel-banting-setir-buka-bebek-cenghar?page=all. 

Penulis: Kemal Setia Permana
Editor: Dedy Herdiana

https://www.kompas.com/food/read/2020/12/09/210300775/pengusaha-travel-di-bandung-banting-setir-buka-restoran-demi-karyawan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke