Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Maman Fathurrohman, Ph.D
Dosen PNS di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Maman Fathurrohman, Ph.D adalah Dosen PNS di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Memperoleh gelar Doctor of Philosophy dari University of Wollongong, Australia

PISA dan Kebinekaan Indonesia

Kompas.com - 06/03/2024, 16:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Misalkan hasil Membaca (Reading) lebih rendah dari wilayah lain, maka infrastruktur dan fasilitas untuk membaca seperti kualitas dan kuantitas perpustakaan dan berbagai buku serta sumber bacaan lain perlu ditingkatkan.

Namun, ketika hasil Matematika (Mathematics) sudah lebih baik dari wilayah lain, maka para guru dan sekolah dapat diapresiasi.

Sesuai dengan tujuan penyelenggaraan PISA, yaitu mengukur performa siswa dalam Matematika, Membaca, dan Sains dalam kaitannya dengan partisipasi para siswa berusia sekitar 15 tahun tersebut pada masyarakat, maka hanya dalam konteks wilayah pelaksanaan, bukan secara umum pada tingkat nasional, hasil tersebut dapat ditindaklanjuti.

Akan terlalu besar sumber daya yang digunakan untuk benar-benar menyelenggarakan asesmen PISA yang hasilnya dapat mewakili seluruh wilayah Indonesia yang heterogen atau berpotensi menjadi tidak efektif dan tidak efisien ketika kasus lokal Matematika, Membaca, dan Sains kewilayahan menjadi masalah umum yang bersifat nasional.

Matematika, Membaca, dan Sains memang bagian dari mata pelajaran yang dipelajari siswa di sekolah, merupakan bekal yang akan digunakan siswa ketika berpartisipasi di masyarakat.

Berpartisipasi di sini berarti bisa mereka gunakan dalam kehidupan di masyarakat umum dan lingkungan kerja, serta ketika melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi.

Para siswa perlu meningkatkan performa mereka pada tiga kemampuan tersebut selama menempuh pendidikan dasar dan menengah.

Kemampuan Matematika melatih kemampuan logika dan berpikir siswa, memecahkan masalah kompleks, dan memahami keadaan nyata.

Kemampuan Membaca memungkinkan siswa mendapat pengetahuan dari suatu teks tertulis dan memahaminya dengan benar, serta menyadari hubungan antarsatu pengetahuan dengan pengetahuan lain.

Sementara itu, Sains mendorong memahami kausalitas atau sebab-akibat dari suatu peristiwa di lingkungan sekitar. Dapat menjadi dasar pengambilan keputusan berlandaskan informasi, secara tepat untuk masa depan.

Kurikulum yang lebih sederhana dan fokus pada ketiganya memang secara rasional akan mendorong siswa mengalokasikan waktu dan kegiatan untuk lebih cepat meningkatkan performa mereka dalam Matematika, Membaca, dan Sains.

Percepatan peningkatan performa pada ketiga hal tersebut juga dapat memanfaatkan teknologi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan saat ini.

Mengukur ketiga aspek tersebut, misalkan melalui Asesmen Nasional yang sudah dipersiapkan sejak tahun 2020 dan mulai diterapkan pada tahun 2021, akan bermanfaat bagi berbagai wilayah untuk menyelesaikan permasalahan lokal terkait Matematika, Membaca, dan Sains.

PISA 2025

OECD sebagai penyelenggara PISA sudah mengumumkan tahun 2025 untuk pengambilan data berikutnya.

Tidak ada yang salah dengan partisipasi Indonesia pada asesmen PISA. Sedikit atau banyak hasil asesmen PISA dapat menjadi saran dan masukkan bagi pemerintah, terutama pemerintah daerah lokasi asesmen tersebut diselenggarakan untuk perbaikan kualitas pendidikan.

Ketidaktepatan terletak pada politisasi dalam menafsirkan hasilnya, mencari-cari sebab akibat dari turun dan naiknya hasil asesmen PISA tanpa kajian tepat, dan terlalu sering menggunakan hasil PISA untuk generalisasi keadaan di Indonesia yang heterogen.

Dengan kata lain, terlalu fokus pada hasil PISA dan seakan-akan hasil tersebut menggambarkan Indonesia tertinggal dari negara lain.

Oleh karena itu, cukup tanggapi hasil PISA secara wajar. Sebagai bagian dari saran dan masukkan bagi wilayah yang kebetulan menjadi bagian pelaksanaan asesmen tersebut.

Lebih baik fokus mengukur “PISA” melalui Asesmen Nasional, yaitu pada kompetensi minimum Matematika, Membaca, dan Sains yang kelak digunakan oleh siswa berpartisipasi dalam kehidupan di masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com