Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Urgensi Pendidikan Kewirausahaan untuk Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Kompas.com - 30/01/2024, 09:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat*

ADA yang berbeda di ruang auditorium Fakultas Kedokteran hari itu. Biasanya mahasiswa berkumpul membahas biologi, anatomi tubuh, patologi, epidemiologi dan istilah-istilah lain yang akrab dalam dunia kedokteran.

Yang terdengar kini justru istilah-istilah dalam bisnis: segmen pasar, diferensiasi produk, proposisi nilai yang unik, revenue stream dan sejenisnya. Apa yang terjadi?

Ternyata hari itu adalah kuliah perdana kewirausahaan. Satu ruang kuliah penuh oleh mahasiswa semester kelima yang mengambil blok kewirausahaan.

Berbeda dengan fakultas lain, Fakultas Kedokteran menerapkan sistem blok, bukan SKS. Satu blok diselesaikan dalam waktu satu minggu. Satu hari terdapat tiga sesi dengan satu sesi menghabiskan waktu hingga 150 menit.

Panjangnya durasi kuliah tidak menyurutkan semangat. Mahasiswa tampak antusias mengikuti pemaparan materi yang berbeda dari biasanya.

Mereka diberikan materi dasar-dasar kewirausahaan yang persis sama diberikan kepada mahasiswa di Fakultas Ekonomi & Bisnis.

Pengertian-pengertian umum hingga aspek-aspek teknis mengenai bagaimana merancang usaha dengan menggunakan model bisnis dijelaskan kepada mereka. Konsep-konsep dasar mengenai pemasaran, keuangan, operasional dan sumber daya manusia diberikan secara terbatas.

Setidaknya terdapat tiga sasaran yang ingin dicapai. Semuanya berbasis pada kewirausahaan sosial yang mengacu pada usaha dan intervensi dengan menargetkan populasi yang kurang terlayani, mengurangi kesenjangan antara mereka yang memiliki akses terhadap layanan kesehatan dan mereka yang tidak.

Kewirausahaan komersial merespons peluang pasar, sementara kewirausahaan sosial mengatasi kegagalan pasar.

Sasaran pertama adalah menanamkan pemikiran inovatif kepada mahasiswa untuk memberikan solusi kepada masyarakat di bidang kesehatan.

Kedua, menanamkan kepada mahasiswa konsep proposisi nilai yang unik. Nilai menyangkut benefit yang diperoleh konsumen dalam hal ini adalah masyarakat yang memperoleh layanan kesehatan. Solusi yang diberikan bersifat inovatif sehingga menciptakan nilai tambah bagi masyarakat.

Ketiga, mendorong mahasiswa agar peduli kepada masyarakat yang belum memperoleh layanan kesehatan memadai dengan menawarkan terobosan baru, tidak konvensional.

Upaya yang biasa dilakukan belum cukup untuk mengatasi persoalan bagi masyarakat yang “termarginalkan” sehingga belum dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

Tugas akhir

Pada bagian akhir perkuliahan, di dalam kelompok mahasiswa diminta untuk menyusun rencana usaha dalam rangka memberikan solusi atas masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat atau yang mungkin terkait dengan bidang kesehatan.

Intinya adalah bagaimana meningkatan kualitas kesehatan yang bisa saja menyangkut tenaga kesehatan.

Beragam identifikasi masalah kesehatan berbasis riset terdahulu dipaparkan. Mahasiswa mencoba merancang solusi dan proposisi nilai yang ditawarkan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Rancangan yang ditawarkan tidak semata mengutamakan keuntungan, tetapi minimal dapat menghidupi usaha itu sendiri.

Karena mahasiswa Fakultas Kedokteran selayaknya dapat menjadi wirausaha sosial yang merancang dan menerapkan intervensi produk atau layanan yang dapat meningkatkan individu dan populasi yang terpinggirkan.

Dari situ juga mereka dapat merintis usaha sosial yang dibentuk untuk memenuhi tantangan sosial atau lingkungan yang memperlancar operasi dan rantai pasokan sehingga dapat memaksimalkan dampak sosial dan meminimalkan penggunaan sumber daya.

Syukur-syukur dapat menerapkan strategi dan model bisnis yang scalable, yang berpotensi menjadi besar.

Dengan proses yang dijalankan, pendidikan kewirausahaan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran mencoba membekali mahasiswa agar memahami tantangan sosial yang dihadapi, menciptakan solusi bersama dengan masyarakat, menciptakan produk dan layanan dalam konteks yang saat ini tidak dilayani pasar dan melaksanakan misi sosial dalam rangka menjalankan program tersebut.

Pendidikan kewirausahaan untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran bukan untuk menciptakan dokter yang pengusaha atau dokter yang berjiwa bisnis, tetapi melahirkan dokter yang memiliki paradigma berpikir bahwa diperlukan pemikiran kreatif dan tindakan inovatif untuk menjawab tantangan dunia kesehatan yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat.

*Dosen Tetap Program Studi Sarjana Manajemen, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Tarumanagara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com